Nah, sebuah studi baru dari Inggris menyebut orang tua juga salah kaprah ketika menyebut anak mereka kelebihan berat badan. Bukannya membantu anak menurunkan bobot, studi menunjukkan orang tua malah membuat berat badan anak naik.
Dr Eric Robinson dari University of Liverpool mengatakan 1 dari 5 orang tua yang memiliki anak kelebihan berat badan tahu bahwa anak mereka butuh bantuan. Namun bantuan tersebut diberikan dengan cara yang kurang tepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tua mungkin akan membuat anak mengikuti program olahraga atau memintanya melakukan diet. Namun di saat bersamaan mereka juga membuat anak makan dan tidur lebih banyak karena khawatir anaknya kelelahan," tutur Dr Robinson, dikutip dari Reuters, Minggu (24/4/2016).
Studi dilakukan kepada 3.557 anak dan orang tua. Saat studi dimulai, anak berusia 4-5 tahun. Pertumbuhan mereka dipantau hingga usia 12 dan 13 tahun.
75 Persen anak memiliki berat badan normal saat studi dimulai, 20 persen memiliki berat badan berlebih dan 5 persennya di bawah standar.
Penelitian mengungkap perbedaan persepsi antara kelebihan berat badan dan sehat di mata orang tua membuat anak memiliki risiko mengalami kenaikan berat badan. Anak yang gemuk dirasa cukup sehat oleh orang tua dan tidak mendorongnya untuk mengurangi berat badan.
"Pada akhirnya anak yang kena imbasnya. Mereka tumbuh dengan persepsi bahwa tubuh mereka sehat dan tidak menyadari bahwa sesungguhnya mereka kelebihan berat badan," tuturnya.
Baca juga: Studi: Anak yang Gemar Konsumsi Makanan Manis Berisiko Kegemukan
(mrs/vit)











































