Psikolog Elly Risman, Psi, menuturkan dirinya masih kerap menjumpai orang tua yang mengabaikan cara komunikasi yang baik pada anak. Bentuk komunikasi negatif yang sering ditemukan adalah memanggil anak dengan panggilan negatif, menggunakan nada bicara tinggi memerintah dan tak memberikan waktu untuk mendengar anak.
Elly mengatakan bila cara negatif tersebut dilakukan, maka dalam jangka panjang anak akan tumbuh dengan karakter yang negatif.
"Secara teori kalau kita ngomong seperti itu akan melemahkan konsep diri, membuat anak diam, melawan, menentang, tidak peduli, dan sulit bekerja sama. Lalu ada yang kita curi dari anak kita juga yaitu kebiasaan berpikir, memilih, dan mengambil keputusan," kata Elly dalam seminar 'Menjadi Orang Tua Hebat' dalam Mengasuh Anak di kantor BKKBN, Jl Permata No 1, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Rabu (14/9/2016).
Baca juga: Ingin Cari Pola Asuh Tepat untuk Anak? Coba Terapkan Reflective Parenting
"Anak yang seperti itu kalau sudah besar akan iri melulu. Kalau masih sekolah maka dia akan suka ngerjain orang lain namanya bullying, antara jadi korban bully atau yang bully," lanjut Elly.
Untuk mencegah hal tersebut maka Elly menyarankan agar orang tua mulai memerhatikan cara berkomunikasi dengan anak. Turunkan frekuensi bicara dan perhatikan bahasa tubuh anak.
Buat anak merasa dihargai sehingga emosinya bisa mengalir tak tertutup kepada orang tuanya sendiri.
"Turunkan frekuensi kalau ngomong jangan pakai frekuensi bicara seperti selebriti atau pejabat tinggi. Baca bahasa tubuh, tebak perasaannya. Karena kita memakai bahasa respect maka anak akan merasa berharga," kata Elly.
Baca juga: Pengasuhan yang Tidak Menyenangkan Bisa Bikin Anak Alami Attachment Disorder
(fds/vit)