Preeklampsia didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urine setelah 20 minggu kehamilan pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. Sedikit peningkatan tekanan darah sudah bisa menjadi tanda preeklampsia.
Preeklampsia hanya terjadi selama kehamilan. Berikut berbagai faktor risiko preeklampsia, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Senin (21/4/2014):
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punya riwayat pribadi atau keluarga yang mengalami preeklampsia meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi serupa saat hamil.
2. Kehamilan pertama
Risiko preeklampsia tertinggi selama kehamilan pertama.
3. Usia
Risiko preeklampsia lebih tinggi pada wanita hamil di usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 40 tahun.
4. Obesitas
Risiko preeklampsia lebih tinggi pada wanita yang kegemukan saat hamil.
5. Kehamilan kembar
Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang sedang mengandung bayi kembar dua, kembar tiga, atau kelipatannya.
6. Hamil dengan jarak terlalu lama
Hamil dengan interval berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko preeklampsia.
7. Diabetes dan diabetes gestational
Wanita yang mengembangkan diabetes gestational memiliki risiko lebih tinggi terkena preeklampsia.
8. Kondisi tertentu
Memiliki kondisi tertentu sebelum hamil, seperti tekanan darah tinggi kronis, sakit kepala migrain, diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis atau lupus, juga meningkatkan risiko preeklampsia.
(mer/vta)











































