Konsumsi alkohol saat hamil sangat dilarang oleh para pakar kesehatan. Salah satu alasannya adalah konsumsi alkohol memengaruhi proses pembentukan wajah bayi.
Studi yang dilakukan oleh Evelyne Muggli dari Murdoch Children's Research Institute menyebut konsumsi alkohol saat hamil, meskipun dalam jumlah sedikit, bisa membuat bayi lahir dengan wajah abnormal yang dikaitkan dengan terlambatnya tumbuh-kembang. Hal ini terlihat dari bentuk mata, hidung dan bibir bayi yang mirip dengan gejala-gejala masalah tumbuh-kembang.
"Hasil studi ini cukup mengagetkan mengingat dosis konsumsi alkohol sangat rendah, tidak lebih dari 2 gelas per hari atau 7 gelas per minggu," tutur Evelyne, dikutip dari Reuters.
Penelitian dilakukan pada 415 bayi berusia satu tahun. Peneliti menganalisis bentuk wajah anak dengan membandingkannya lewat aplikasi analisis wajah tiga dimensi.
Hasil penelitian menyebut konsumsi alkohol oleh ibu hamil membuat bayi lahir dengan hidung dan mata yang lebih kecil serta cekung. Jika konsumsi alkohol ibu hamil tak berhenti setelah trimester pertama, anak akan memiliki bentuk dagu yang berbeda.
Perubahan pada wajah ini dikaitkan dengan fetal alcohol spectrum disorder (FASD) suatu gangguan tumbuh-kembang yang menyerang bayi karena pengaruh konsumsi alkohol saat hamil. Penyakit ini menyerang otak dan membuat bayi lebih sulit belajar bicara, memiliki fungsi kognitif yang lebih rendah, hingga risiko gangguan mental ketika dewasa.
"Konsumsi alkohol, berapapun kadarnya, bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah dampak yang menyerang otak ini bertahan hingga dewasa," tutur Muggli.
Studi ini dipublikasikan di jurnal JAMA Pediatrics.
(mrs/up)