Fakta ini terungkap dalam penelitian yang telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. Para ilmuwan membuktikan, asupan nutrisi khususnya vitramin D bisa mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.
Pada remaja khususnya, kekurangan vitamin D bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Selain itu, berbagai gejala gangguan kejiwaan yang bersifat psikotik seperti halusinasi dan delusi (tidak bisa membedakan antara khayalan dengan kenyataan) juga ikut meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kalangan psikiater, delusi dan halusinasi merupakan gangguan kejiwaan yang paling sering dikeluhkan para remaja yang punya riwayat depresi. Dengan adanya temuan ini, pencegahan bisa dilakukan dengan lebih efektif daripada hanya sekedar pendampingan psikologis.
Pemberian obat-obatan psikotropika untuk gangguan kejiwaan hingga kini juga masih diperdebatkan. Seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (3/11/2011), banyak ahli meragukan efektivitasnya karena kadang-kadang kondisi pasien juga bisa membaik meski hanya diberi plasebo atau obat kosong.
Hubungan antara faktor nutrisi dengan kesehatan jiwa sendiri bukan kali ini saja dibuktikan dalam penelitian. Sebelumnya, para ahli jika mengungkap bahwa asam folat dalam minyak ikan bisa meredakan gangguan suasana hati (mood disorder) yang juga banyak dialami remaja.
(up/ir)











































