Bocah Ini Berhasil Menginspirasi Orang untuk Donor Sumsum Tulang

Bocah Ini Berhasil Menginspirasi Orang untuk Donor Sumsum Tulang

- detikHealth
Rabu, 18 Apr 2012 10:03 WIB
Bocah Ini Berhasil Menginspirasi Orang untuk Donor Sumsum Tulang
Giovanni Guglielmo (dok: Foxnews)
New Hampshire - Giovanni Guglielmo adalah bocah kecil dari New Hampshire yang telah menginspirasi ribuan orang untuk mau menjadi donor sumsum tulang belakang. Tapi bocah ini tidak bisa bertahan dari penyakit langka dan meninggal di usia 5 tahun.

Giovanni didignosis dengan nuclear factor Kappa B essential modulator (NEMO) yang merupakan gangguan kekebalan tubuh langka pada usia 5 bulan. Untuk bisa bertahan hidup ia membutuhkan transplantasi sumsum tulang dari donor yang cocok dengan tubuhnya.

Kondisi ini mendorong sang ayah Michael Guglielmo untuk melakukan tindakan mengorganisir pendaftaran donor transplantasi sumsum tulang dan didapatkan sekitar 40.000 orang yang mendaftar. Dari situ sebanyak 130 orang telah mendapatkan transplantasi sumsum tulang yang cocok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski ia mampu menginspirasi dan membantu orang-orang yang membutuhkan donor sumsum tulang, Giovanni tidak pernah menemukan donor yang cocok. Pada Maret 2007, dokter pun mencoba melakukan alternatif lain dengan melibatkan penggunan darah dari tali pusat untuk membantunya membangun sistem kekebalan tubuh yang baru.

Operasi pun berhasil dilakukan hingga akhirnya ia pun bisa pulang ke rumah pada Mei 2007 dengan menggunakan kostum Superman kesukaannya. Giovanni tergolong anak yang memiliki tubuh paling kecil dibanding teman-temannya saat bersekolah di taman kanak-kanak.

Namun setelah bertahun-tahun melawan penyakit langka ini, Giovanni diketahui terserang cholitis kronis yang membuatnya menjadi koma dan mengalami mati otak hingga akhirnya ia meninggal pada Senin pagi 16 April 2012 di .

"Ia menderita dalam kurun waktu kurang dari 6 tahun. Itu pertarungan terakhir dari bayi kami, ia berlari dari peperangan tapi akhirnya ia kehabisan mukjizat," ujar sang ayah, Michael, seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (18/4/2012).

Kisah mengenai Giovanni pertama kali muncul di harian Herald pada tahun 2007. Saat itu puluhan pembaca mencoba untuk menyumbangkan sumsum tulangnya agar bisa membantu Giovanni bertahan hidup.

Namun tak disangka semakin hari semakin banyak orang yang mendaftar ingin menjadi donor sumsum tulang, tak ayal kondisi ini turut memebrikan dampak positif bagi banyak pasien yang tengah menanti transplantasi sumsum tulang.

"Saya tidak pernah berpikir untuk mendonorkan bagian tubuh saya, tapi anak kecil ini seperti menginspirasi saya untuk melakuakn sesuatu yang bisa menolong orang lain," ujar Anna Hanchar, salah satu orang yang mendonorkan sumsum tulangnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Caitlin Emma, mahasiswa University of Connecticut yang mendaftar untuk menajdi pendonor. Selang 2 tahun kemudian, ia diberitahu bahwa sumsum tulangnya cocok dengan seorang agdis yang tengah sakit di Indiana.

"Ini mengubah hidup saya selamanya, ini hal terbaik yang pernah saya lakukan dan itu semua karena Giovanni dan juga keluarganya," ujar Emma.

Saat ini diketahui tak mudah mendapatkan donor sumsum tulang untuk transplantasi, padahal diketahui berbagai penyakit membutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk membantu pasien bertahan hidup.

"Semua ini tidak akan terjadi jika bukan karena Giovanni, ia seperti dikirim ke bumi untuk melakukan hal yang bisa menginspirasi banyak orang," ujar Katharina Harf dari DKMS Americas.


(ver/ir)

Berita Terkait