"Banyak pola pemberian amal yang kita lihat pada orang dewasa juga dimiliki anak-anak, kecenderungan memberikan sumbangan juga tampaknya didorong adanya orang lain yang mengetahui tindakannya. Semakin banyak orang lain yang tahu tindakannya, makin besar kemungkinannya bertindak dermawan," kata peneliti, Kristin Lyn Leimgruber dai Yale University seperti dilansir Live Science, Minggu (4/11/2012).
Dalam laporan penelitian yang dimuat jurnal PLoS One, Leimgruber menunjukkan bahwa anak TK telah mempelajari strategi sosial untuk menjaga reputasinya atau dalam bahasa awam disebut 'cari muka'. Leimgruber memberikan stiker kepada anak berusia 5 tahun dan mengatakan boleh memberikan 1-4 stikernya yang diterima kepada anak lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, anak-anak TK dalam penelitian ini cukup egois. Hanya anak-anak yang bisa melihat temannya dan ditempatkan dalam ruangan berkaca transparan saja yang mau memberikan miliknya sampai mencapai jumlah maksimum 4 stiker. Menariknya, penelitian sebelumnya justru menemukan bahwa anak-anak cenderung murah hati.
"Penelitian sebelumnya yang mengamati kemurahan hati pada anak-anak mungkin tidak memasukkan faktor pengamat dan transparansi seperti yang ada dalam penelitian kami, sehingga cenderung memotivasi anak-anak untuk mau berbagi," kata Leimgruber.
Strategi cari muka ini nampaknya dilakukan anak-anak untuk mendapat perhatian dari orang lain setelah mempelajari nilai-nilai etis dari lingkungannya. Ketika berkembang mencapai usia dewasa, strategi yang sama tanpa disadari masih sering dilakukan banyak orang, termasuk Anda?
(pah/vit)











































