Informasi cara membedakan kerupuk yang digoreng dengan plastik dan yang tidak memunculkan anggapan kerupuk semacam itu benar-benar ada di pasaran. Hal ini patut diwaspadai karena makanan yang digoreng dengan campuran plastik tentunya memunculkan dampak negatif kesehatan.
Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Olahan BPOM, Ratmono, membantah informasi yang mengatakan bahwa kerupuk yang menyala saat dibakar pasti digoreng mengunakan plastik. Menurutnya, semua kerupuk kalau dibakar pasti akan menyala dan berubah menjadi hitam.
"Kerupuk itu kandungannya 75 persen tapioka, sifatnya kalau dibakar akan menjadi karbon. Jadi pasti akan menjadi hitam kalau dibakar, itu bukan karena digoreng dengan minyak mengandung plastik," tegas Ratmono saat dihubungi detikHealth, Kamis (7/2/2013).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat kerupuk dibakar, nyala api berasal dari pembakaran minyak yang terserap dan bukan dari pembakaran plastik. Ratmono mengibaratkannya seperti uceng atau sumbu lampu minyak, yang mudah sekali terbakar karena menyerap minyak sebagai bahan bakarnya.
"Karena menyerap minyak, kerupuk jadi seperti uceng. Uceng itu seperti sumbu kalau di kampung saya. Itu kalau dikasih api ya pasti menyala. Baunya kadang-kadang memang mirip plastik," tambah Ratmono.
Ratmono menyayangkan beredarnya informasi tentang kerupuk mengandung plastik di internet. Menurutnya, informasi yang menyesatkan seperti itu akan sangat merugikan para pedagang kerupuk dan meresahkan masyarakat pada umumnya yang jadi takut makan kerupuk.
(up/vta)











































