Diet Detoks, Cara Alternatif untuk Langsing?

Ulasan Khas Detoks

Diet Detoks, Cara Alternatif untuk Langsing?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 24 Apr 2013 08:01 WIB
Diet Detoks, Cara Alternatif untuk Langsing?
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta -

Detoksifikasi atau sering disebut detoks saat ini dipercaya orang memiliki banyak manfaat, misalnya mengeluarkan racun dan membuat awet muda. Namun mayoritas orang melakukan detoks dengan tujuan untuk diet dan menurunkan berat badan. Apakah setiap detoks memang bisa menurunkan berat badan bagi orang yang melakukannya?

Perlu diperhatikan oleh masyarakat, bahwa diet dan detoks merupakan 2 hal yang tidak selalu berkaitan. Diet pada dasarnya adalah melakukan pengaturan pola makan, sehingga jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan, apalagi jika dibandingkan dengan aktivitas yang dilakukan sehari-harinya.

Sementara detoks adalah proses membersihkan organ dalam tubuh dan mengeluarkan racun-racun yang mengendap di dalam tubuh seseorang. Tidak selalu bisa dipastikan seseorang yang melakukan detoks akan secara langsung memiliki tubuh yang indah atau berat badannya langsung menjadi ideal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diet dan detoks bukanlah hal yang sama. Diet lebih menekankan bagaimana pengaturan pola makan dan olahraga, sedangkan detoks membersihkan salah satu organ tubuh dari sisa-sisa racun. Jika memang ingin menurunkan berat badan, maka harus melakukan usaha, yaitu olahraga dan mengatur asupan makan," ujar dr. Phaidon L. Toruan, praktisi hidup sehat, saat dihubungi oleh detikHealth, dan ditulis pada Rabu (24/4/2013).

"Jika berniat melakukan detoks untuk langsing, namun tidak berolahraga, maka detoks yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Sekalipun berat badan berhasil turun, bisa jadi itu faktor genetik dari orang tersebut atau justru penurunan berat badannya tidak sehat." lanjutnya.

Detoks itu sendiri meningkatkan proses alami pengeluaran toksin dari dalam tubuh. Organ vital yang menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah usus besar dan liver.

Pada usus misalnya, setiap zat yang masuk ke dalam tubuh akan terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin yang berada usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke sel-sel di seluruh penjuru tubuh. Toksin-toksin inilah yang menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini.

Bila melakukan detoks pada usus, maka toksin atau sisa makanan yang mengendap di dalam tubuh akan terkuras dan meluruh, sehingga usus menjadi bersih dan proses pencernaan akan menjadi lebih sehat.

Dengan demikian, terungkap bahwa detoks lebih terarah pada proses pembersihan organ tubuh, sementara diet merupakan proses pengaturan pola makan. Jika memang ingin menurunkan berat badan, maka hal yang menjadi kuncinya adalah olahraga.

"Jika lemaknya saja tidak dibakar dengan cara olahraga, bagaimana bisa berat badan menjadi ideal," lanjut dr. Phaidon.

(vit/vit)
Ulasan Khas Detoks
11 Konten
Walaupun menjadi bahan perdebatan, diet dengan cara detoks masih dipilih untuk menurunkan berat badan. Bagaimana caranya? Simak Ulasan khas kali ini.

Berita Terkait