Lelaki Juga Bisa Punya Gen Kanker, Perlukah Ikut Jejak Angelina Jolie?

Lelaki Juga Bisa Punya Gen Kanker, Perlukah Ikut Jejak Angelina Jolie?

- detikHealth
Senin, 27 Mei 2013 16:34 WIB
Lelaki Juga Bisa Punya Gen Kanker, Perlukah Ikut Jejak Angelina Jolie?
(dok: Getty Images)
Jakarta - Aktris cantik Angelina Jolie menjalani mastektomi atau pengangkatan kedua payudara setelah mengetahui dirinya punya gen kanker. Gen serupa tidak hanya dimiliki oleh perempuan, tetapi juga laki-laki. Perlukah mengikuti jejak Jolie?

Pekan lalu, seorang laki-laki di Inggris dilaporkan telah mengikuti jejak Jolie dengan melakukan operasi pengangkatan prostat. Si lelaki juga memiliki gen kanker, sehingga merasa perlu melakukan upaya pencegahan karena merasa rentan mengalami kanker prostat.

Seorang ahli kesehatan di Inggris, Dr Ellie Cannon menjelaskan ada 2 jenis gen kanker yakni BRCA1 dan BRCA2. Pada perempuan, gen-gen tersebut berkaitan dengan risiko kanker ovarium dan kanker payudara sedangkan pada laki-laki, BRCA2 banyak dikaitkan dengan risiko kanker prostat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang mencuat dari kebanyakan studi terbaru adalah bahwa BRCA2 diyakini berkaitan dengan risiko tinggi untuk mengalami kanker prostat agresif," kata Dr Cannon seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (27/5/2013).

Meski belum bisa disimpulkan seberapa tinggi peningkatan risikonya, data yang dirilis Institute of Cancer Research memastikan adanya hubungan antara kedua hal tersebut. Masih butuh penelitian lebih lanjut apakah peningkatan risikonya sama seperti pada kanker payudara.

Namun untuk melakukan upaya pencegahan dalam bentuk operasi seperti yang dilakukan Angelina Jolie pada kedua payudaranya, laki-laki harus mempertimbangkan lebih banyak hal. Salah satunya adalah belum ada penelitian tentang seberapa efektif pencegahan kanker prostat lewat operasi pencegahan atau preventive surgery.

"Ada beberapa kerugian besar pada operasi pengangkatan prostat jika dibandingkan dengan, katakanlah mastektomi untuk pencegahan. Laki-laki bisa mengalami impotensi, masalah ejakulasi dan beser atau inkontinensi setelah operasi," pesan Dr Cannon.


(up/mer)

Berita Terkait