Gadis tersebut bernama Yaritza Oliva. Umurnya masih muda, 20 tahun. Dia tinggal di Purranque, hampir 1.000 kilometer jauhnya dari ibu kota, Santiago. Munculnya darah dalam air matanya menggemparkan masyarakat dan membuat bingung dokter mata setempat.
Keanehan ini muncul secara tiba-tiba. Menurut pengakuan Oliva, matanya mulai mengeluarkan darah sekitar sebulan yang lalu. Awalnya dia didiagnosis mengalami infeksi mata dan konjungtivitis. Namun air mata darahnya malah menetes beberapa kali dalam sehari. Dia pun menjadi bingung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melihat foto-foto air mata darah yang diteteskan Olive, dokter mata yang menanganinya, Alexander Lutz, mengubah teorinya. Ia menduga kelainan pada mata gadis ini disebabkan oleh koagulasi dan menyarankan untuk menemui dokter spesialis lainnya yang lebih ahli.
Yaritza mengakui bahwa dia sudah beberapa kali mengunjungi dokter, juga sempat dirujuk ke rumah sakit di Puerto Montt. Kini dia tengah menunggu diagnosis yang tepat mengenai penyakit yang menyebabkan kelainannya, serta berharap bisa mendapat pengobatan.
Beberapa ahli menduga Olivia memiliki penyakit langka yang disebut Haemolacria. Kondisi ini ditandai dengan munculnya perdarahan dari mata. Seperti dikutip dari Huffington Post, kasus air mata darah yang dialami Olivia ini bukanlah satu-satunya.
Pada tahun 2009, seorang remaja juga memiliki gejala yang sama, menangis darah sampai 3 kali sehari. Dokter menyatakan bahwa penyebabnya mungkin karena penyakit haemolacria, tetapi masih perlu dikonfirmasi dulu sebab beberapa penyakit lain juga bisa memunculkan gejala serupa.
Tak hanya itu, pada bulan Maret 2013 lalu, seorang pria di Kanada juga menangis dengan air mata darah. Dari gejala yang ditemukan tim medis, yaitu adanya perdarahan di hampir seluruh tubuhnya, dokter menentukan bahwa penyebabnya adalah gigitan ular berbisa lalu memberikan penangkal racun.
Sayangnya, walau penelitian tentang penyakit Haemolacria sudah mulai ada sejak tahun 1970-an, pemahaman mengenai penyebab dan berbagai gejala lain yang berkaitan masih sangat minim.
(pah/vta)











































