Pakar metabolisme dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) mengaku baru menangani 2 pasien dengan penyakit yang sama di Indonesia. Namun ia meyakini, kondisi ini mirip fenomena gunung es. Hanya sebagian kecil saja yang tampak di permukaan.
Dikatakan oleh dr Damayanti, laboratorium untuk skrining neonatus yang bisa mendeteksi MSUD belum ada di Indonesia. Janisha Floreine (1 bulan), anak dari pasangan Daru Marhaendhy (34 tahun) dan Dani Kharisma Putri yang kini dirawat intensif di RSIA Hermina Jatinegara baru ketahuan mengidap penyakit ini setelah sampel darahnya dikirim ke Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia tidak ada datanya. Tapi hitung saja. Taruhlah kita punya 5 juta bayi, misalnya. Ambil saja 1 persen, sudah ada 50 ribu bayi di seluruh Indonesia (mengidap MSUD)," kata dr Damayanti saat ditemui di ruang kerjanya dan ditulis pada Kamis (22/8/2013).
MSUD merupakan salah satu kelainan metabolik bawaan yang dipicu oleh cacat genetik. Penyakit ini menyebabkan tubuh tidak mampu memecah asam amino rantai cabang atau Branched-Chain Amino Acids (BCAAs), yakni leucine, isoleucine, dan valine. Akibatnya, BCAAs menumpuk dan menjadi racun serta memicu gangguan kesehatan.
(up/vit)











































