Mungkin tak banyak yang tahu jika Italia pernah menginvasi Ethiopia di tahun 1895. Tapi pria bernama Dhaqabo Ebba ini mengaku tak hanya tahu tentang pertempuran itu, bahkan berhasil selamat dari peristiwa itu. Hal ini diungkapkannya ketika diwawancarai sebuah stasiun televisi di Ethiopia, Oromiya TV.
Sayangnya Ebba tak punya akta kelahiran yang dapat membuktikan usianya. Dalam wawacaranya dengan presenter Mohammed Ademo dari Oromiya TV, Ebba memaparkan begitu banyak detail tentang sejarah kota tempat tinggalnya untuk meyakinkan sang presenter bahwa usianya memang berkisar 160 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ebba juga ingat, saat masih kecil, ia harus menempuh perjalanan selama delapan hari dengan naik kuda agar bisa sampai ke ibukota Ethiopia, Addis Ababa. Padahal di masa kini, perjalanan ini hanya menempuh waktu beberapa jam saja.
Lalu bagaimana bisa Ebba tak punya akta kelahiran? Menurut keterangan pria tua ini, ia dibesarkan dalam masyarakat yang hanya mengandalkan lisan untuk berkomunikasi dan mencatat riwayat maupun sejarah. Wajar jika kemudian tak ada jejak dokumen yang dapat membuktikan pernyataan Ebba, apalagi saksi mata.
"Bahkan tak ada satu pun rekan saya yang masih hidup saat ini," tegas Ebba.
Jika benar, maka Ebba berusia 46 tahun lebih tua dari orang yang diakui sebagai yang tertua di dunia. Terakhir kali, Guinness World Records mengklaim wanita asal Jepang bernama Misao Okawa yang berusia 114 tahun sebagai manusia tertua di dunia.
Sebelumnya seorang pria asal Bolivia bernama Carmelo Flores Laura mengklaim berusia 123 tahun, dan fakta ini berhasil ia buktikan dengan sebuah dokumen yang menyatakan jika tanggal lahirnya adalah 16 Juli 1890.
Namun menurut keterangan jubir Guinness, Jamie Panas, Laura tak pernah mengajukan klaim ke Guinness. Lagipula tanggal lahirnya itu hanyalah tercantum pada catatan baptis, bukannya dokumen resmi seperti akta kelahiran.
Rencananya dalam waktu dekat usia Ebba akan dikonfirmasi menggunakan teknologi medis. Uniknya, meski konon usianya sudah mencapai 16 dekade, Ebba masih memiliki lebih banyak gigi dibanding putra sulungnya, Hamid.











































