Franky (Pria lajang, 31 tahun)
9901caXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 168 cm, berat badan 53 kg
Jawaban
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah prosedur/tindakan yang bertujuan memperbaiki kelainan refraksi mata. Diharapkan setelah melakukan LASIK, penderita kelainan refraksi terbebas dari kacamata atau lensa kontak. Angka keberhasilan LASIK mencapai 95-97 persen.
Teknologi tercanggih LASIK saat ini yaitu Mel-80 dari Carl Zeiss Jerman, dimana saat tindakan bisa dilakukan topography guided Lasik, wavefront Lasik, tissue saving, aberation smart ablation.
Kelainan refraksi yang masih dapat dikoreksi dengan LASIK:
1. mata minus (myopia): -1.00 sampai dengan -13.00 dioptri.
2. silinder: 1.00 sampai dengan 5.00 dioptri.
3. mata plus (hipermetropia): +1.00 sampai dengan +5.00 dioptri.
Ada beberapa jenis atau tipe LASIK. Intinya, perbedaan lasik pada ketebalan lapisan tipis yang berada di kornea paling atas (flap).
1. Lasik
Ketebalan flap sekitar 60-100 mikron dibuat dengan mikrokeratome Amadeus II (semacam pisau bedah mekanik). Tepat untuk mereka dengan kornea yang cukup tebal, yaitu lebih dari 500 mikron.
Biaya Lasik standar ini untuk satu mata sekitar Rp 6 juta, sedangkan untuk dua mata sekitar Rp 12 juta.
2. Epilasik
Ketebalan flap sekitar 60-100 mikron, dibuat dengan mikrokeratome Amadeus II secara mekanik. Digunakan untuk mereka dengan kornea yang tipis, yaitu kurang dari 500 mikron.
Biaya epilasik ini untuk satu mata sekitar Rp 6,5 juta, sedangkan untuk dua mata sekitar Rp 13 juta.
3. Z-Lasik
Ketebalan flap sekitar 110-140 mikron, dibuat dengan Femto LDV (laser). Karena teknologi ini tercanggih saat ini, menjadikan pemulihannya amat cepat.
Biaya Z-Lasik ini untuk satu mata sekitar Rp10 juta, sedangkan untuk dua mata sekitar Rp 19,5 juta.
4. RLE (Refractive Lense Exchange)
Pergantian lensa mata di dalam mata, karena tidak dapat dilakukan tindakan Lasik. Umumnya disebabkan tingginya minus. Kelebihan RLE, bisa memenuhi target yang diharapkan, karena ukuran lensanya tersedia. Kelemahan RLE, proses penyembuhannya bisa lebih dari satu minggu.
Untuk tindakan RLE, satu mata sekitar Rp7,5 juta. Untuk Bio Optic surgery (tindakan RLE dan LASIK), biayanya mencapai Rp12,5 juta. Perlu diketahui, RLE dan tindakan Lasik umumnya tidak bisa dilakukan bersamaan.
5. Wavefront (Guided) Lasik
Lasik yang dilakukan pada kondisi mata yang tidak dapat melihat focus, biasanya karena kornea “terlalu bergelombang”.
Tentang biaya, amat beragam. Di tempat tertentu, biaya LASIK untuk dua mata sekitar Rp 28 juta, sedangkan untuk satu mata sekitar Rp14 juta. Di tempat lainnya, dengan menggunakan teknik mikrokeratome (pisau lasik) atau disebut juga teknik M Lasik, biaya untuk dua mata sekitar Rp 9,5 juta.
Dengan teknologi terbaru 6 Dimension Z-Lasik, biaya untuk dua mata sekitar Rp21 juta. Adapun untuk pemeriksaan komprehensif prosedur LASIK mencapai Rp 3 juta.
Pemeriksaan komprehensif LASIK meliputi:
1. Ketebalan kornea.
2. Topografi kornea.
3. Ukuran lensa tanam yang diperlukan.
4. Kondisi-kesehatan mata (termasuk lensa, retina, dsb) secara holistik.
5. Riwayat penyakit terdahulu.
6. Riwayat alergi obat (tetes mata) tertentu.
Siapa sajakah yang boleh menjalani tindakan atau operasi LASIK? Indikasi LASIK adalah sebagai berikut ini:
1. Bila telah berusia 18 tahun. Di usia ini, kondisi mata sudah relatif stabil. Bila minus, maka tidak lagi naik/turun.
2. Pada wanita, tidak sedang hamil dan tidak sedang menyusui.
3. Tidak memiliki riwayat gangguan/penyakit otoimun.
4. Ukuran kacamata stabil.
5. Gangguan penglihatan dapat dikoreksi dengan kacamata/lensa kontak.
6. Bila memakai lensa kontak, telah melepas softlens selama minimal 14 hari. Untuk hard contact lens, sudah dilepas minimal selama 30 hari.
7. Kelainan refraksi mata +- 4.00 sampai dengan 14 Dioptri.
Tindakan LASIK tidak boleh dilakukan pada:
1. penderita dengan mata terinfeksi.
2. penderita dengan kornea terlalu tipis.
3. penderita keratokonus (lengkung kornea terlalu tinggi)
4. penderita dengan mata kering (dry eyes).
5. penderita dengan riwayat glaukoma.
6. penderita diabetes mellitus (kencing manis) yang telah mengalami komplikasi retina.
7. penderita yang sedang hamil.
Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi. Salam sehat dan sukses selalu!
Dokter Dito Anurogo
Penulis 14 buku. Berkarya di Neuroscience Department, Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII) Surya University, Indonesia.
(hrn/vit)











































