Untuk itu, banyak perokok yang kini beralih menggunakan rokok elektrik. Data yang dimiliki the Tobacco Vapor Electronic Cigarette Association menyebutkan bahwa penjualan rokok elektrik meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2008, hanya 50.000 penjualan rokok elektrik di seluruh dunia. Namun pada tahun 2012, angka penjualan rokok elektrik meningkat tajam menjadi 3,5 juta penjualan di Amerika Serikat saja.
Robert West, profesor psikologi kesehatan dari University College London berharap dengan adanya rokok elektrik, kematian akibat efek rokok tembakau dapat berkurang. Dilansir BBC, pidatonya pada E-Cigarette Summit 2013 menegaskan bahwa jutaan orang dapat terselamatkan akibat rokok elektrik.
Profesor West membuat pernyataan tersebut bukannya tanpa alasan. Tidak seperti rokok tembakau yang menghasilkan asap hasil pembakaran untuk dihirup, pada rokok elektrik yang dihirup adalah uap.
"Uap yang dihirup merupakan hasil cairan berisi zat perasa, propylene glycol (PG), vegetable glycerin (VG) dan nikotin. Berbeda dengan rokok tembakau yang menghasilkan asap hasil pembakaran tembakau yang bercampur dengan arsenik, tar, karbon monoksida, dan bahan kimi berbahaya lainnya," terangnya.
Lalu, apakah rokok elektrik benar-benar aman? Dikutip dari situs resminya, WHO mengatakan bahwa hingga kini belum ditemukan bukti ilmiah tentang keamanan menghisap rokok elektrik. Selain karena memang belum adanya penelitian yang secara khusus meneliti tentang keamanan konsumsi rokok elektrik, WHO menilai bahwa banyak dari produsen rokok elektrik tidak menjelaskan secara rinci apa saja yang bahan yang terkandung dalam cairan rokok tersebut.
Senada dengan WHO, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai rokok elektrik. Hal ini dikarenakan penggunaan rokok elektrik yang kurang populer di Indonesia.
"Masih dipelajari. Bukti-bukti tentang dampaknya bagi kesehatan sudah ada namun masih perlu dikaji lebih jauh," ujarnya ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Kamis (6/3/2014).
Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah rokok elektrik dapat digunakan sebagai pengganti rokok tembakau? Benarkah rokok elektrik dapat membantu proses berhenti merokok? Lalu apa bedanya rokok elektrik dengan rokok tembakau? Simak ulasan berikutnya tentang 'Serba-serbi Rokok Elektrik' di detikHealth.











































