Papa Suka Merokok, Paru-paru Keanu Sama Rusaknya dengan Perokok Aktif

Stop Merokok Demi Anak

Papa Suka Merokok, Paru-paru Keanu Sama Rusaknya dengan Perokok Aktif

- detikHealth
Senin, 24 Mar 2014 10:03 WIB
Papa Suka Merokok, Paru-paru Keanu Sama Rusaknya dengan Perokok Aktif
dok: Twitter
Jakarta - Pengakuan tentang bahaya asap rokok pada anak beredar di dunia maya. Seorang balita mengalami masalah paru-paru karena ayahnya merokok. Hasil rontgen menunjukkan, paru-paru anak tersebut sama rusaknya dengan perokok aktif. Wah kok bisa?

Berita tersebut beredar di media sosial Path, Instagram dan juga Twitter. Seorang ibu dengan nama Dinda Lazuardi mengisahkan bahwa anaknya, Keanu (2), mengalami masalah di paru-paru. Dinda menuduh kebiasaan merokok sang suami sebagai penyebabnya.

"Astagfirullah..ternyata ada masalah kecil di paru2 keanu dan hrs mulai pengobatan 6 bln! Hasil rontgen paru keanu sama kya perokok aktif! Papahnya selalu ngeroko dkt anak2 pdhl udh sering diomongin ratusan kali!!" demikian potongan postingan Dinda di Path.

Potongan kisah tersebut tersebar luas di berbagai jejaring sosial. Di situs microblogging twitter, komunitas-komunitas anti merokok seperti @BebasRokokID dan @projectJernih juga turut me-retweet screen-shot dari akun Path Dinda tersebut.

Beberapa orang mungkin menganggap kesaksian ini berlebihan, namun tidak demikian halnya dengan dr Nastiti N Rahajoe Sp.A(K). Menurut pakar penyakit paru pada anak ini, secara umum memang balita dan bayi lebih rentan terhadap penyakit apapun, termasuk penyakit akibat asap rokok.

"Balita kan daya tahan tubuhnya belum sempurna, imunitasnya juga, makanya dampaknya bisa lebih besar daripada ke orang dewasa," papar dr Nastiti, ketika dihubungi detikHealth dan ditulis, Senin (24/3/2014).

Sementara itu, dr Darmawan B. Setyanto, Sp.A(K), ahli pernapasan anak dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa sebenarnya batuk atau sesak di dada itu memang tidak semata-mata akibat asap rokok. Namun ia tidak memungkiri bahwa gangguan ini bisa dipicu oleh efek tidak langsung dari asap rokok.

"Asap rokok itu merusak dinding saluran napas. Sehingga memudahkan kuman-kuman penyakit masuk ke dalam paru-paru atau saluran napasnya. Kuman TB (Tuberculosis), bronkitis atau bisa menyebabkan radang di tenggorokan," papar dr Darmawan.

Asap rokok orang lain (AROL) telah terbukti berbahaya bagi orang lain. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2010 menunjukkan terdapat sekitar 92 juta orang perokok pasif, terdiri dari 62 juta orang perempuan dan 30 juta orang laki-laki. Sementara itu, 43 juta anak-anak terpapar rokok setiap harinya, dan yang memprihatinkan adalah 11,4 juta dari anak-anak ini masih berusia balita.


(up/vit)

Berita Terkait