Gangguan pendengaran pada anak memang bisa disebabkan oleh dua hal besar, pertama karena memang bawaan lahir, dan yang kedua karena cedera atau kecelakaan. Orang tua pun sering dibuat bingung kapan harus memakaikan alat bantu dengar pada anak, terutama jika gangguan pendengaran yang dialami termasuk kategori ringan atau sedang.
"Orang tua sering kali merasa bingung kapan harus memakaikan alat bantu dengar pada anak mereka yang memiliki gangguan pendengaran sedang. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin cepat memakaikannya, semakin baik pula pengaruhnya pada perkembangan bahasa anak," papar Mary Pat Moeller, seorang audiologis dari Center for Childhood Deafness di Boys Town National Research Hospital, Omaha, Nebraska.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Iowa ini membuktikan bahwa pada anak dengan gangguan pendengaran, kemampuan bahasanya setelah melakukan tes awal ada pada tingkat 'di bawah rata-rata'. Akan tetapi setelah diberikan alat bantu dengar dan di tes kemabli setelah beberapa bulan, kemampuan bahasa mereka meningkat menjadi 'rata-rata'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini di karenakan alat bantu dengar membuat anak dengan gangguan pendengaran berat meningkat menjadi 'sedang'. Bukan tidak mungkin jika dilakukan lebih dini, gangguan pendengarannya akan naik lagi menjadi 'ringan'," papar Tomblin seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/4/2014).
Moeller yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan bahwa saat ini sudah ada teknologi alat bantu dengar yang bisa digunakan oleh bayi meski usianya baru satu bulan. Namun ia mengingatkan bahwa pemasangan alat bantu dengar harus selalu dilakukan oleh audiologis jika tidak ingin pendengaran anak terganggu.
Sayangnya, hasil penelitian ini tidak bisa digunakan sebagai referensi jika anak Anda terlahir tuli. Moeller mengingatkan bahwa pada anak yang tuli, pemasangan alat bantu dengar seperti apapun tidak akan bekerja.
"Anak yang tuli tidak akan merasakan efek apapun meski dipasangi alat bantu dengar. Sebaiknya ajak anak Anda untuk belajar bahasa isyarat atau operasi implan koklea," pungkas Moeller.
(vit/up)











































