"Pertama, sudut sikat harus 45 derajat," kata GlaxoSmithKline Oral Health Care Expert Marketing, drg Jezekhiel Martua dalam konferensi pers Sensodyne Hot and Cold Food Festival di Plaza Selatan, Gelora Bung Karno, Jl Pintu Satu Senayan, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Senin (28/4/2014).
Kedua, gerakkan sikat gigi dari arah gusi ke gigi. Menurut pria yang akrab disapa Eki ini, banyak orang yang masih menyikat gigi dengan gerakan dari atas ke bawah secara berulang-ulang. Ini bukan cara menyikat gigi yang baik, sebab jika ada makanan berserat yang menempel di gigi, dengan cara menggosok gigi ke atas dan ke bawah, maka makanan yang menyelip justru akan semakin masuk ke gigi.
"Jadinya tidak bersih. Ini berbeda jika menggosok giginya dari gusi ke arah gigi," sambung drg Eki.
Ketiga, gosoklah permukaan kunyah gigi dan bagian bawah gigi. Menggosok gigi dengan cara menggerakkan sikat berputar juga tidak apa-apa, asalkan tidak sampai merusak gigi.
"Menyikat gigi juga jangan terburu-buru. Lakukan 2-3 menit. Setelah itu kumurlah sekali saja agar fluoride dari pasta gigi tidak tercuci semua," saran drg Eki.
Lalu bagaimana sebaiknya saat berkumur, menggunakan air hangat atau air dingin? Menurut drg Eki sebaiknya gunakan air dengan suhu kamar, yang artinya tidak terlalu oanas ataupun dingin. Kumur dengan air dari keran saja sudah cukup.
drg Eki juga mengingatkan agar jangan menggosok gigi dengan terlalu menekan gigi, sebab dampaknya bisa membuat gigi rata dan gusi turun. Akibatnya akan berpengaruh pada sensitivitas gigi.
Lalu kapan mengganti sikat gigi? Menurutnya, jika sikat gigi sudah tampak mekar sebaiknya segera diganti. Selain itu jangan menggunakan satu sikat gigi bersama-sama.
(vit/mer)











































