"Orang kadang-kadang kalau PMS jadi sensi, mudah marah, itu perlu kita perhatikan. Bisa jadi mungkin dia kekurangan zat besi," papar Dr dr Inge Permadhi, MS, SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari FKUI/RSCM, dalam konferensi pers 'Sangobion: Tetap Sehat dan Fresh Saat Menstruasi' yang diselenggarakan di Hotel Akmani, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta, dan ditulis pada Sabtu (24/5/2014).
Disebutkan oleh dr Inge, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1991-2001 terhadap 1.057 wanita dengan PMS menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi banyak zat besi non-heme memiliki risiko 30-40 persen lebih rendah dalam mengalami PMS, jika dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi sedikit zat besi non-heme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, penuhi selalu kebutuhan zat besi dalam tubuh dengan rutin mengonsumsi daging merah, ayam, telur, sereal dan daging ikan. Selain itu, konsumsi juga sumber zat besi lain seperti sayur bayam.
"Jangan lupa juga untuk memenuhi asupan vitamin C. Jika dikonsumsi bersamaan dengan zat besi, maka zat besi menjadi semakin mudah diserap tubuh," ungkap dr Inge.
Sumber vitamin C yang baik bagi tubuh antara lain jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan kentang.
Konsumsi juga vitamin B9 atau asam folat yang berperan dalam memproduksi sel darah merah. Sumber asam folat yang baik di antaranya kacang-kacangan, gandum utuh, sayuran hijau dan hati.
(ajg/up)











































