Ruam pada kulit bayi terjadi karena popok yang digunakan menutupi daerah genitalia yakni area paha sampai dengan perut. Nah, jika dibiarkan terus-menerus, ruam pada kulit bayi bisa menyebabkan si kecil demam bahkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Nah, sebelum menimbulkan masalah yang serius, ada pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut, seperti ditulis Rabu (18/6/2014):
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
1. Menjaga kelembaban daerah kulit yang banyak terdapat lipatan
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Perlu perhatian khusus dalam memilih popok yang memiliki permukaan berongga untuk sirkulasi udara. Perhatikan pula pada anak-anak yang berbobot lebih, biasanya memiliki lipatan-lipatan pada kulit mereka dan itu bisa memicu terjadinya ruam pada kulit," jelas Dr dr Rini Sekartini SpA(K) dalam bincang-bincang 'From Womb to World' bersama Pampers di Le Meridien Hotel, Jakarta.
1. Menjaga kelembaban daerah kulit yang banyak terdapat lipatan
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Perlu perhatian khusus dalam memilih popok yang memiliki permukaan berongga untuk sirkulasi udara. Perhatikan pula pada anak-anak yang berbobot lebih, biasanya memiliki lipatan-lipatan pada kulit mereka dan itu bisa memicu terjadinya ruam pada kulit," jelas Dr dr Rini Sekartini SpA(K) dalam bincang-bincang 'From Womb to World' bersama Pampers di Le Meridien Hotel, Jakarta.
2. Perlunya membebaskan bayi dari popok beberapa waktu
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Bayi sebaiknya menggunakan popok pada saat tidur. Itupun dengan popok yang berkualitas dan memberikan jaminan terhadap kulit bayi agar tetap kering.
2. Perlunya membebaskan bayi dari popok beberapa waktu
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Bayi sebaiknya menggunakan popok pada saat tidur. Itupun dengan popok yang berkualitas dan memberikan jaminan terhadap kulit bayi agar tetap kering.
3. Mengganti popok bayi secara berkala
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Sebab, saat bayi sedang aktif, mereka lebih sering buang air. Popok yang sudah penuh dan lembab dapat menyebabkan pori-pori kulit bayi menjadi terbuka dan mudah ditumbuhi mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Itu sebabnya mengganti popok harus dilakukan secara rutin.
3. Mengganti popok bayi secara berkala
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Sebab, saat bayi sedang aktif, mereka lebih sering buang air. Popok yang sudah penuh dan lembab dapat menyebabkan pori-pori kulit bayi menjadi terbuka dan mudah ditumbuhi mikroorganisme yang menyebabkan infeksi. Itu sebabnya mengganti popok harus dilakukan secara rutin.
4. Memperhatikan reaksi yang terjadi saat memilih popok
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Sebaiknya ibu memperhatikan saat mengganti merek popok atau mencoba-coba terutama jika bayi menderita dermatitis. Jika kulit bayi terjadi kemerahan dan muncul bintik-bintik, segera konsultasikan ke dokter sebelum menjadi lebih serius," saran dr Rini.
4. Memperhatikan reaksi yang terjadi saat memilih popok
|
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
"Sebaiknya ibu memperhatikan saat mengganti merek popok atau mencoba-coba terutama jika bayi menderita dermatitis. Jika kulit bayi terjadi kemerahan dan muncul bintik-bintik, segera konsultasikan ke dokter sebelum menjadi lebih serius," saran dr Rini.
Halaman 2 dari 10











































