Metode 'Imunisasi', Salah Satu Cara Ajarkan Anak Pendidikan Seks Dini

Metode 'Imunisasi', Salah Satu Cara Ajarkan Anak Pendidikan Seks Dini

- detikHealth
Minggu, 10 Agu 2014 16:07 WIB
Metode Imunisasi, Salah Satu Cara Ajarkan Anak Pendidikan Seks Dini
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Kemajuan teknologi membuat anak-anak lebih mudah mengakses informasi. Termasuk ketika mereka penasaran dengan hal-hal yang masih dianggap tabu seperti seks.

Nah, agar anak tak kebablasan misalnya mereka menjadi korban predator online atau kecanduan seks karena terbiasa mengakses hal-hal berbau seks, orang tua perlu memberi pendidikan seks di usia dini.

Menurut praktisi multiple intelligence dan holistic learning, Ayah Edi, ada satu metode yang bisa dilakukan orang tua dan sudah pernah ia praktikkan yaitu 'imunisasi'. Dijelaskan Ayah Edi, orang tua bisa mengajarkan pendidikan seks pertama kali dengan memperkenalkan bagian tubuh pada anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama, beri gambar anatomi dalam bentuk kartun, beri tahu nama sesungguhnya, vagina atau penis. Setelah itu beri tahu anatomi biologi tubuh manusia dan tahap selanjutnya dengan mengajak anak mandi bareng. Anak laki-laki dengan ayah, perempuan dengan ibu, lalu anak laki-laki dengan ibu," kata Ayah Edi.

"Beri tahu saja ini payudara untuk menghasilkan susu, lalu penis atau vagina harus dijaga, ditutup, tidak boleh dilihat atau dipegang orang lain," lanjut Ayah Edi dalam talkshow 'Pentingnya Pendidikan Seks Usia Dini Bagi Masa Depan Anak,' di Graha Unilever, Jakarta, seperti ditulis pada Minggu (10/8/2014).

Setelah dirasa aman artinya anak menganggap apa yang diajarkan orang tua adalah sesuatu yang penting dan wajar, Ayah Edi mengatakan bisa dicoba tahap melihat gambar porno. Mengapa demikian?

Ayah Edi menuturkan masalah sesungguhnya yang nanti akan dihadapi anak, terutama ketika mereka sudah bergaul dengan teman di sekolah, adalah melihat konten porno dalam bentuk gambar ataupun video.

"Jadi nanti pas di sekolah, dia dikasih tahu temannya ada konten porno, dia udah pernah dan biasa melihat itu sama orang tuanya. Jadi semacam kekebalan. Tapi hal yang dia ingat waktu lihat konten begitu bahwa itu salah dan tidak seharusnya area pribadi kita dipertontonkan seperti itu," terang Ayah Edi.

Oleh karena itu, right response saat melihat konten porno perlu dilatih sejak kecil bahwa sesuatu yang ia lihat tidak seharusnya. "Cuma cara ini kan masih tergantung dari budaya atau nilai-nilai yang berlaku di dalam keluarga, tidak bisa disamakan," tegas Ayah Edi.



(rdn/ajg)

Berita Terkait