Gangguan bipolar adalah jenis gangguan psikologis yang ditandai dengan perubahan mood yang sangat ekstrem. Istilah bipolar mengacu pada suasana hati penderitanya yang dapat berganti secara tiba-tiba.
Seperti Marshanda, pengidap bipolar kebanyakan memang datang dari kalangan selebritis. Sebut saja musisi Kurt Cobain, juga penyanyi Britney Spears. Namun tidak selamanya demikian, tokoh selain selebritis pun banyak yang mengidapnya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah 5 orang terkenal selain selebritis yang mengidap gangguan bipolar yang telah dirangkum oleh detikHealth, Senin (11/8/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pelukis Vincent Van Gogh
|
Illustrasi: Thinkstock
|
Vincent van Gogh (1853 - 1890) memiliki kepribadian yang eksentrik dan suasana hati tidak stabil. Ia menderita serangan gangguan psikologi berulang selama 2 tahun terakhir hidupnya yang kemudian diakhiri bunuh diri pada usia 37 tahun.
Berbagai biografi mendeskripsikan dirinya menderita epilepsi, depresi, berdelusi, dan mengalami gangguan bipolar. Pada Desember 1888, van Gogh mengalami serangan gangguan psikologi di mana ia mengancam nyawa teman sesama seniman, Paul Gauguin. Momen tersebut juga terkenal sebagai momen ia memotong kuping kirinya sendiri dan menghadiahkan kuping tersebut kepada pelacur.
2. Novelis Ernest Miller Hemingway
|
Foto: gettyimages
|
Pada tahun 1960 Hemingway merasa dirinya tidak bisa menulis lagi. Rasa depresi muncul dan mulai mengalami delusi. Ia sempat mengira dua orang yang ia lihat sedang bekerja larut malam sebagai agen pemerintah yang memerika akun banknya. Dia berpikir teman-temannya mencoba untuk membunuhnya. Lalu ketika mobilnya sedikit menyerempet kendaraan lain, ia ketakutan akan dijebloskan ke penjara.
Dirinya baru diketahui mengalami masalah gangguan bipolar setelah Hemingway meninggal bunuh diri pada tahun 1961 di usia 61 tahun. Ia meninggal dengan menembak dirinya sendiri menggunakan pistol.
3. Astronot Buzz Aldrin
|
Foto: CNN
|
Buzz Aldrin menjalani misi ke bulan pada tahun 1969 dan kembali ke bumi sebagai ikon Amerika. Pelatihan sebagai astronot namun tidak menyiapkan dirinya sebagai seorang tokoh. Sorotan padanya dalam skala global menyebabkan depresi, alkoholisme, dan perceraian.
Jurnalis New York Times, John Noble Wilford yang pernah mewawancarai Buzz Aldrin mengatakan masalah psikologis yang dirasakan Aldrin dimulai saat dirinya kembali ke bumi.
"Masalah tuan Aldrin dimulai segera saat dia berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan di pusat perhatian. Ini membuatnya semakin tidak nyaman, yang menyebabkan perilaku tak menentu dan akhirnya depresi dan kecanduan alkohol... Ia pernah dirawat di rumah sakit akibat depresi berat," kata Wilford.
4. Produser Film Tim Burton
|
Foto: gettyimages
|
Saat dirinya masih bekerja di Disney, Burton memiliki relasi yang buruk dengan teman kerjanya. Dirinya jarang berbicara dengan siapa saja. Ia membenci pekerjaannya dan dilaporkan tidur selama 14 jam dalam sehari.Kondisi tidur yang berlebihan ini dapat disebabkan oleh rasa depresi.
Burton juga diketahui mengadopsi gaya hidup yang tidak menentu. Ia terkadang bersembunyi di dalam lemari atau di bawah meja kerja untuk menghindari berurusan dengan siapa pun.
Hingga saat ini masyarakat luas masih mendebatkan apakah Tim Burton memiliki sifat autistik atau gangguan bipolar.
Salah satu kutipan dari Tim Burton yang terkenal di antara fansnya adalah "One person's craziness is another person's reality".
5. Politisi AS Patrick Kennedy
|
Foto: gettyimages
|
Pada konfrensi pres, Kennedy mengatakan dirinya telah lama menderita akibat ketergantungan obat-obatan, alkohol, dan gangguan bipolar.
Kejadian serangan prikologis pada dirinya yang terkenal adalah saat Kennedy menabrakkan mobilnya ke barikade polisi pada Mei 2006. Kennedy keluar dari mobil dengan kondisi yang terlihat kacau sambil mengatakan dirinya terlambat untuk pemungutan suara.
Kini Kennedy yang telah mengikuti rehabilitasi diketahui akan menulis buku yang berjudul "A Common Struggle: A Very Personal Journey Through the Past and Future of Mental Illness and Addiction," dan akan dipublikasi pada akhir tahun 2015. Buku tersebut dikatakan olehnya bercerita tentang pengalamannya berjuang menghadapi kondisi yang ia miliki.
Halaman 2 dari 6











































