Usai Mastektomi, Wanita Ini Terinspirasi Bikin Payudara Palsu dari Rajutan

Usai Mastektomi, Wanita Ini Terinspirasi Bikin Payudara Palsu dari Rajutan

- detikHealth
Selasa, 19 Agu 2014 10:01 WIB
Usai Mastektomi, Wanita Ini Terinspirasi Bikin Payudara Palsu dari Rajutan
Kay Coombes (Foto: Twitter)
London - Menjalani mastektomi hingga tak memiliki payudara pasti menjadi hal yang menyedihkan bagi setiap wanita, termasuk untuk Kay Coombes (46). Tapi, lewat pengalamannya tersebut Kay terinspirasi untuk membuat payudara buatan dari kain rajut.

Sejak didiagnosa kanker payudara pada tahun 2011, Kay sudah menjalani double mastektomi sekaligus operasi pengangkatan rahim dan tuba falopi untuk mencegah kankernya kembali. Saat itulah ia bergabung dengan kelompok dukungan untuk survivor kanker payudara, termasuk Knitted Knocker di AS.

Merasa mendapat inspirasi, Kay pun belajar merajut dan mendirikan grup Knitted Knocker di Inggris untuk membantu survivor payudara agar kembali memiliki payudara. Dikutip dari situs www.knittedknockersuk.com, Selasa (19/8/2014), wanita survivor payudara bisa memesan payudara buatan secara gratis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di RS biasanya kami ditawari payudara palsu berupa silikon dengan berat 450 gram. Padahal, dengan rajutan berat payudara palsu yang Anda miliki hanya 50 gram, lebih ringan dan nyaman bukan," tutur Kay.

Apalagi, dikatakan Kay, dengan bahan katun 100%, payudara rajut akan lebih nyaman dipakai saat cuaca panas di mana payudara tersebut bisa menyerap keringat. Berbeda dengan payudara silikon yang cenderung malah menimbulkan rasa gatal ketika berkeringat.

Biasanya, payudara silikon bagi survibor kanker berukuran cup C. Tapi dengan payudara rajut ini bisa dibuat cup AA sampai HH, tergantung pesanan yang disesuaikan dengan banyaknya bagian payudara yang diangkat saat operasi.

Saat ini ada sekitar 600 orang yang bergabung di Knitted Knocked dengan 50 orang perempuan yang teratur merajut, termasuk Kay. Uniknya, setiap survivor kanker yang memesan payudara rajut ini tidak dipungut biaya, termasuk ongkos kirim. Mengapa demikian?

"Payudara rajut ini adalah salah satu hadiah terindah yang bisa kami berikan kepada sesama survivor kanker payudara. Aku sudah pernah mengalami kondisi seperti mereka di mana aku bisa dikatakan tidak lagi mempunyai payudara," tutur Kay yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk merajut benang dan kapas menjadi sebuah payudara.

(rdn/up)

Berita Terkait