Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi sperma seorang pria. Faktor medis seperti penyakit varikokel dapat menyebabkan produksi sperma pria turun karena testis mengecil akibat pembengkakkan pembuluh darah. Selain itu penyakit lain seperti kencing nanah (gonorrhea) dan chlamydia juga dapat mempengaruhi vitalitas sperma.
Tapi di luar kondisi medis tersebut, ada beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi langsung produksi sperma. Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Kamis (21/8/2014), ini dia 5 faktor lingkungan yang dapat kurangi jumlah produksi sperma pria:
1. Bahan Kimia Industri
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Pestisida dikatakan oleh peneliti kemungkinan besar masuk kedalam tubuh lewat makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.
2. Asap Polusi
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Umumnya timah masuk ke dalam tubuh dari sisa pembakaran kendaraan bermotor. Sisa pembakaran kendaraan menghasilkan karbon monoksida, timah hitam, dan partikel-partikel lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Peneliti Susan Benoff, MD, direktur dari Fertility Research laboratories di New York mengatakan dalam konsentrasi tinggi, timah dapat mengganggu kemampuan sperma melebur dan membuahi sel telur.
3. Radiasi
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Ketua penelitian, Dr Conrado Avendano melaporkan bahwa timnya mengambil contoh semen dari 29 pria dewasa sehat dan menghitung tingkat kematian sperma setelah ditinggalkan 4 jam dalam suhu ruangan. Contoh sperma dibagi menjadi dua kelompok, satu terekspos WIFI dan satu lagi tidak.
Setelah 4 jam Avendano menemukan sebanyak 25 persen sperma kelompok yang terekspos WIFI berhenti bergerak. Sedangkan sperma kelompok yang tidak terekspos hanya berhenti sebanyak 4 persennya.
Selain itu sebesar 9 persen sperma kelompok yang terekspos WIFI diketahui memiliki kerusakan DNA dibandingkan dengan kelompok lain yang hanya menunjukkan kerusakan sebesar 3 persen dari total sperma.
4. Kepanasan
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
seksolog dr Andri Wanananda, MS, mengatakan sebaiknya gunakan celana dalam yang longgar untuk menciptakan suhu yang nyaman. "Sebaiknya, tidur dengan celana dalam longgar atau tanpa celana dalam," kata dr Andri memberikan saran.
5. Bersepeda
|
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Dari 15 atlit yang diteliti, Vaamonde menemukan bahwa sperma atlit sepeda lebih memiliki banyak kecacatan fisik. Atlit yang mengayuh 300 kilometer dalam seminggu hanya memiliki 4 persen jumlah sperma normal yang dapat mengakibatkan masalah fertilitas.
Halaman 2 dari 6











































