Meski studi tidak dapat menunjukkan pasti penyebabnya, para peneliti berkesimpulan peningkatan resiko muncul karena ekspos yang besar terhadap radiasi ultraviolet (UV).
"Hal ini sangat mengkhawatirkan. Perlu ada peningkatan kesadaran serta langkah pencegahan yang harus dilakukan," kata pemimpin studi Dr Martina Sanlorenzo dari University of California, San Fransisco, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara peserta dalam 19 studi tersebut, para peneliti menemukan kasus melanoma sekitar dua kali lebih banyak di kalangan awak pesawat dibandingkan populasi umum. Hal ini dikatakan oleh peneliti mungkin karena ekspos radiasi matahari yang lebih besar di ketinggian saat terbang dan lapisan pelindung atmosfer yang lebih tipis.
Sanlorenzo menyarankan untuk perusahaan penerbangan dan pemerintah terkait untuk segera mengukur tingkat radiasi dalam pesawat saat terbang. Jika perlu pesawat dapat dilengkapi dengan jendela penangkal radiasi.
"Sebuah studi prospektif dapat dilakukan untuk mempelajari kejadian melanoma pada pilot dan awak kabin pesawat di mana jendela menangkal UVA dan UVB (radiasi) seutuhnya," tambah Sanlorenzo.
Terakhir Sanlorenzo juga memperingatkan bagi mereka yang sering terbang untuk rutin memeriksa dan melindungi diri dari melanoma. Risiko melanoma pada orang yang sering berpergian dengan pesawat tidak jauh berbeda dengan pilot dan awak kabin pesawat.
(ajg/up)











































