Jakarta -
Baik pada remaja maupun orang dewasa, penggunaan media sosial bisa dikatakan sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Pada beberapa orang, media sosial bahkan sudah nyandu alias membuat si penggunanya ketagihan.
Akibatnya, tak sedikit orang yang cenderung cuek dengan keadaan sekitar dan lebih suka berkutat dengan gadgetnya. Bahkan, jika gadget tertinggal pun dunia terasa berakhir karena dianggap tidak bisa mengikuti update infromasi saat itu.
"Kecanduan atau adiksi biasanya ditandai dengan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan pergaulan untuk melakukan hal yang disukai," papar psikiater anak dan remaja dari RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut ini beberapa tanda Anda mulai kecanduan media sosial hingga tak bisa lepas dari gadget, seperti dirangkum detikHealth pada Kamis (25/9/2014):
1. Selalu mengecek news feed di sosial media tiap 5 menit
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Ketika kerap mengecek berita terbaru di ranah media sosial demi mengetahui apa yang tengah terjadi dengan teman Anda di dunia maya, bisa jadi Anda tengah kecanduan. Sebab, Anda bisa mengalami kondisi FOMO alias Fear of Missing Out.
"Terlalu sering update status, mengubah keterangan dan mengganti foto profil seolah ingin selalu muncul di timeline adalah perilaku yang perlu diwaspadai sebagai gejala kecanduan media sosial," kata dr Suzy.
2. Sering memotret makanan sebelum mengonsumsinya
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Baik makan di rumah atau di restoran, kecanduan media sosial membuat Anda ingin memotret makanan tersebut dan mempublikasikannya di media sosial. Bisa dengan tujuan untuk menunjukkan keeksisan, sekadar sharing, atau bahkan pamer.
"Perilaku pamer foto makanan di Instagram adalaha hal yang biasa-biasa saja, wajar. Perilaku itu baru dianggap kelainan jika seseorang tidak melakukannya maka ia langsung pusing atau merasa ada sesuatu yang kurang," tutur psikolog klinis Anna Surti Ariani M.Psi.
3. Cemas luar biasa saat ponsel tertinggal di rumah
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Bagaimana perasaan Anda jika ponsel tertinggal di rumah? Jika merasa sangat cemas bahkan panik, bukan karena khawatir ada telepon atau pesan penting, tetapi khawatir tertinggal informasi di media sosial, bisa jadi Anda mengalami FOMO yang dikombinasikan dengan nomophobia.
Profesor di Indiana University menemukan bahwa 89% mahasiswa di ruang kerjanya sering merasakan ada getaran di kantongnya seakan getaran ponsel, padahal saat itu ponsel mereka sama sekali tidak bergetar.
Kondisi ini sering berkaitan dengan kecemasan ketika menerima SMS, pesan singkat, email, atau update media sosial dari orang lain. Disarankan, matikan fungsi getar pada ponsel dan berkomitmenlah untuk mengecek ponsel di waktu-waktu tertentu.
4. Bersaing update info dengan teman
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Salah satu tanda kecanduan media sosial yang kerap tak disadari yakni merasa harus menyamai teman Anda di media sosial yang sering memposting sesuatu. Misalnya seberapa sering mereka check ini di suatu tempat atau seberapa banyak foto selfie yang mereka ambil.
5. Menarik diri dari pergaulan sosial
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
|
Jika Anda lebih memilih untuk asyik sendiri dengan gadget agar bisa mendapat informasi atau update status dari teman lainnya ketimbang bergaul secara nyata dengan teman Anda, kemungkinan Anda mulai keranjingan media sosial.
"Orang yang kecanduan media sosial meski tetap bersosialisasi lewat internet tetapi kalau tidak bergaul di dunia nyata maka hal itu tidak bisa dibilang sehat," kata dr Suzy.
Ketika kerap mengecek berita terbaru di ranah media sosial demi mengetahui apa yang tengah terjadi dengan teman Anda di dunia maya, bisa jadi Anda tengah kecanduan. Sebab, Anda bisa mengalami kondisi FOMO alias Fear of Missing Out.
"Terlalu sering update status, mengubah keterangan dan mengganti foto profil seolah ingin selalu muncul di timeline adalah perilaku yang perlu diwaspadai sebagai gejala kecanduan media sosial," kata dr Suzy.
Baik makan di rumah atau di restoran, kecanduan media sosial membuat Anda ingin memotret makanan tersebut dan mempublikasikannya di media sosial. Bisa dengan tujuan untuk menunjukkan keeksisan, sekadar sharing, atau bahkan pamer.
"Perilaku pamer foto makanan di Instagram adalaha hal yang biasa-biasa saja, wajar. Perilaku itu baru dianggap kelainan jika seseorang tidak melakukannya maka ia langsung pusing atau merasa ada sesuatu yang kurang," tutur psikolog klinis Anna Surti Ariani M.Psi.
Bagaimana perasaan Anda jika ponsel tertinggal di rumah? Jika merasa sangat cemas bahkan panik, bukan karena khawatir ada telepon atau pesan penting, tetapi khawatir tertinggal informasi di media sosial, bisa jadi Anda mengalami FOMO yang dikombinasikan dengan nomophobia.
Profesor di Indiana University menemukan bahwa 89% mahasiswa di ruang kerjanya sering merasakan ada getaran di kantongnya seakan getaran ponsel, padahal saat itu ponsel mereka sama sekali tidak bergetar.
Kondisi ini sering berkaitan dengan kecemasan ketika menerima SMS, pesan singkat, email, atau update media sosial dari orang lain. Disarankan, matikan fungsi getar pada ponsel dan berkomitmenlah untuk mengecek ponsel di waktu-waktu tertentu.
Salah satu tanda kecanduan media sosial yang kerap tak disadari yakni merasa harus menyamai teman Anda di media sosial yang sering memposting sesuatu. Misalnya seberapa sering mereka check ini di suatu tempat atau seberapa banyak foto selfie yang mereka ambil.
Jika Anda lebih memilih untuk asyik sendiri dengan gadget agar bisa mendapat informasi atau update status dari teman lainnya ketimbang bergaul secara nyata dengan teman Anda, kemungkinan Anda mulai keranjingan media sosial.
"Orang yang kecanduan media sosial meski tetap bersosialisasi lewat internet tetapi kalau tidak bergaul di dunia nyata maka hal itu tidak bisa dibilang sehat," kata dr Suzy.
(rdn/vta)