Bahkan bagi seorang ilmuwan biomekanik dari Ventura, California bernama Katy Bowman, jalan kaki adalah kebutuhan dasar manusia seperti halnya makan. Hal ini ia sampaikan dalam bukunya, 'Move Your DNA: Restore Your Health Through Natural Movement'.
"Jalan kaki adalah makanan super sekaligus gerakan yang penting bagi manusia. Makanya lebih gampang bergerak ketimbang harus berolahraga kan," kata Bowman seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/9/2014).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini ditunjukkan penelitian lain yang dilakukan ilmuwan dari Indiana University. Mereka menemukan, jalan kaki selama 3-5 menit saja dapat menurunkan risiko gangguan pada pembuluh darah di kaki akibat duduk selama tiga jam.
Sepakat dengan temuan tersebut, Dr Carol Ewing Garber, presiden American College of Sports Medicine (ACSM), menyatakan idealnya jalan kaki dilakukan sebanyak 7.500 langkah perhari.
"Bukan 10.000 langkah, itu kebanyakan. Selain itu kegiatan fisik sebaiknya dilakukan sedikitnya 150 menit tiap minggunya," lanjutnya.
Kendati begitu, profesor dari Columbia University, New York tersebut menegaskan bahwa manfaat jalan kaki bagi tulang tidaklah sebanyak lari. Dan untuk mendapatkan kekuatan fisik, lebih baik melakukan olahraga angkat beban, bukannya jalan kaki.
"Tetap saja, kalau Anda disuruh memilih satu (jenis olahraga), para pakar pun sepakat untuk menyarankan sebaiknya jalan kaki saja," tutupnya.
"(Lagipula) jalan kaki dan olahraga aerobik low impact paling cocok bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Kalau lari justru berisiko cedera sebab sendi-sendi dan tulang belum tentu kuat menahan beban tubuhnya," kata Dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, pakar gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta ketika dihubungi detikHealth beberapa waktu lalu.
(lil/vta)











































