Kini ada beberapa perusahaan di dunia yang bergerak di bidang jasa pembuatan aksesori berlian dari abu orang telah meninggal. Perusahaan seperti Algordanza dari Swiss dan LifeGem dari Amerika Serikat membuat berbagai macam aksesori berlian sesuai pesanan mulai dari harga sekitar Rp 36 juta sampai Rp 300 juta.
Berlian dibuat dengan cara memberi tekanan dan panas tinggi pada abu terus menerus, meniru proses alami yang terjadi di perut bumi. Hanya dalam waktu sekitar tiga sampai enam bulan abu jenazah akan berubah menjadi berlian. Semakin lama prosesnya maka semakin besar pula berlian yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap berlian dari masing-masing orang akan berbeda satu sama lain. Berlian yang dihasilkan akan selalu unik," kata Willy.
Direktur Pengelola LifeGem di Inggris, David Hampson mengatakan lewat berlian perusahannya menawarkan cara lain untuk mengingat kerabat atau orang tersayang.
"Orang-orang mengunjungi batu nisan dan tempat kenangan karena tempat itu bertindak sebagai titik utama. Aksesori berlian memberikan titik utama (orang tersayang) yang mudah dibawa. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah pergi dari pandangan mereka," kata Hampson seperti dikutip dari BBC pada Selasa (30/9/2014).
Salah satu pelanggan dari LifeGem, Gayle Tandy yang pada saat itu berusia 24 tahun membuat berlian dari abu jenazah ayahnya, Brian. Brian meninggal akibat sakit jantung pada tahun 2003 dan Tandy mengaku merasa kangen dengan sang mendiang ayah.
"Saya setiap hari merindukan ayah dan saya melihat membuat abunya menjadi berlian sebagai cara membuat ayah dekat dengan saya," tutup Tandy.
(vta/vta)











































