Ceroboh, Ibu Ini Biarkan Anaknya Bawa Heroin ke Day Care

Ceroboh, Ibu Ini Biarkan Anaknya Bawa Heroin ke Day Care

- detikHealth
Kamis, 09 Okt 2014 20:00 WIB
Ceroboh, Ibu Ini Biarkan Anaknya Bawa Heroin ke Day Care
Ashley Tull (Foto: Reuters)
Delaware, AS - Tanpa disengaja, seorang balita asal Amerika membawa sekantong heroin ke tempat penitipan anak. Dikira permen, ia pun sempat membagi-bagikan heroin tersebut kepada teman-temannya.

Hal ini baru ketahuan ketika salah seorang staf di Hickory Tree Child Care Center, Selbyville, Delaware, tempat si bocah dititipkan, melihat beberapa anak asuhannya membawa sekantong plastik berisi bubuk putih.

Kaget dan panik, sang staf pun langsung menelepon Delaware State Policy. Beruntung tak ada satu pun kantung plastik berisi heroin yang ada di tangan bocah-bocah tak berdosa itu yang sudah dibuka.

Anak-anak yang sempat memegang heroin yang dikira 'permen' tadi juga dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa. Karena tak ditemukan hal yang mengkhawatirkan, mereka pun bisa langsung dipulangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kasus ini, ibu dari si bocah yang bernama Ashley Tull pun ditahan pihak berwajib dengan tuduhan kepemilikan obat terlarang dan membahayakan keselamatan anaknya.

Delaware State Policy sendiri melaporkan Tull ceroboh memberikan tas ranselnya untuk bocah berumur empat tahun tersebut. Ia beralasan tas ransel putrinya baru saja dirusak oleh anjing peliharaan mereka sehingga untuk sementara si kecil dibawakan tas ransel ibunya. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/10/2014).

Namun entah karena lupa atau memang lalai, si ibu meninggalkan sekantong heroin di tas tersebut. Yang mengejutkan, setelah diperiksa oleh pihak berwajib, ditemukan sekitar 249 paket heroin dalam kantong tersebut, dengan berat 3,7 gram.

Setelah sempat ditahan, Tull akhirnya dilepaskan dengan membayar jaminan sebesar 6.000 dollar AS (sekitar Rp 73.5 juta). Kendati begitu, untuk sementara waktu wanita berumur 30 tahun itu dilarang berinteraksi dengan putrinya, termasuk kedua kakak si bocah yang masing-masing berumur 9 dan 11 tahun. Ketiganya kini berada dalam pengawasan keluarga terdekat mereka.

Anak-anak tentu tak dapat membedakan mana obat dan mana permen. Dan di negara-negara Barat, sering ditemukan kasus di mana anak menenggak obat terlarang milik ayah atau ibunya yang ditaruh sembarangan karena dikira permen.

Bahkan beberapa di antaranya sampai meninggal dunia. Seperti halnya yang terjadi di tahun 2013. Seorang balita bernama Riley Pettipierre harus meregang nyawa karena meminum metadon (opiat atau narkotik sintetis yang kuat seperti heroin) milik ibunya yang memang pecandu.

Dari hasil pemeriksaan sampel rambut bocah yang baru berumur dua tahun itu ditemukan adanya jejak kokain, heroin dan metadon yang mungkin telah dicerna oleh balita ini dalam empat bulan terakhir hidupnya.

(lil/vit)

Berita Terkait