Thermal Scanner Bandara Soetta Dicek Menkes, Jika Suhu Naik Langsung Diisolasi

Kinerja Menteri

Thermal Scanner Bandara Soetta Dicek Menkes, Jika Suhu Naik Langsung Diisolasi

- detikHealth
Senin, 03 Nov 2014 19:30 WIB
Thermal Scanner Bandara Soetta Dicek Menkes, Jika Suhu Naik Langsung Diisolasi
Foto: Reza/detikHealth
Cengkareng - Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek, SpM(K) melakukan kunjungan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta. Dalam kunjungan tersebut, Menkes diperlihatkan langkah-langkah penanganan penumpang dari luar negeri yang dicurigai membawa virus penyakit berbahaya.

Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, dr Oenedo Gumarang, MPHM, menjelaskan soal bagaimana penanganan penumpang luar negeri yang datang ke Indonesia dan dicurigai membawa penyakit. Langkah pertama tentu saja harus melewati thermal scanner.

"Jadi Bu, begitu ada penumpang turun pasti melewati thermal scanner ini. Nah dari sini terlihat berapa suhu badannya," tutur dr Oenedo kepada Menkes dan wartawan, di Terminal 2D Kedatangan Luar Negeri, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (3/11/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Oenedo mengatakan bahwa jika suhu tubuh penumpang di atas 38 derajat celcius, maka petugas yang menjaga akan langsung meminta penumpang tersebut menuju ruang isolasi. Di ruang tersebut, penumpang akan diwawancara oleh dokter soal tempat-tempat yang dikunjungi, kondisi tubuh serta riwayat penyakitnya.

"Jadi begitu penumpang suhu tubuhnya di atas 38 derajat nanti alarm thermal scannernya akan nyala, kelap-kelip warna merah. Penumpang itu akan dibawa petugas ke ruang isolasi untuk diwawancara," sambungnya lagi.

Langkah terakhir adalah menentukan apakah pasien tersebut perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak. Rujukan ini dilakukan oleh dokter yang bertugas dengan pertimbangan kondisi tubuh pasien serta riwayat kesehatannya.

Jika penumpang akhirnya memang dicurigai membawa virus penyakit berbahaya, termasuk MERS atau Ebola, petugas akan memberikan baju pelindung kepada penumpang tersebut. Penumpang itu lalu dievakuasi dengan menggunakan jalur khusus untuk meminimalkan risiko kontak dengan penumpang lainnya.

"Jika memang benar-benar dicurigai sakit, penumpang akan diberikan baju ADP. Biasanya setelah itu dibawa oleh ambulans dan dirujuk ke RS Sulianti Saroso," pungkasnya.

(mrs/ajg)

Berita Terkait