"Tidak semua bayi menangis itu kekurangan ASI," ujar bidan Rianti, A.Md.Keb dalam bukunya 'Mitos-mitos dan Fakta-fakta Seputar ASI', dan ditulis detikHealth pada Selasa (4/11/2014).
Ibu, perlu Anda pahami bahwa tidak semua penyebab bayi menangis adalah karena lapar. Apalagi menurut penelitian, bayi memang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menangis. Tapi coba perhatikan, meski bayi sering menangis namun bukan berarti bayi menangis terus-menerus selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan biasanya bayi menangis? Umumnya bayi menangis di jam makannya seperti di antara pukul 5 dan 6 pagi, 7, 12, dan di beberapa saat di malam hari. Ada ahli yang berpendapat bayi menangis rata-rata selama satu seperempat jam dalam sehari, dan ada yang menyatakan 2-4 jam waktu akumulasi menangisnya sebagai kategori normal.
Dalam bukunya bidan Rianti menjelaskan aneka sebab bayi menangis yaitu:
1. Kesakitan
Ciri bayi yang menangis karena kesakitan adalah mendadak dan melengking. Tangisannya biasanya cukup lama dan diikuti jeda, di mana bayi berhenti untuk bernapas. Setelah mengambil napas, bayi biasanya akan melanjutkan tangisannya.
2. Lapar
Bila bayi mulai menangis pada 3-4 jam sejak terakhir kali dia menyusu, bisa jadi karena lapar. Sehingga setelah mendapatkan susu dari ibunya, biasanya dia akan diam. Tapi bisa jadi juga bayi ingin menyusu meskipun tidak lapar hanya untuk mendapat rasa nyaman. Tangisan yang keras bisa menjadi tanda rasa lapar yang sangat.
3. Kelelahan dan mengantuk
Sudah digendong tapi bayi Anda tetp menangis? Bisa jadi dia kelelahan dan mengantuk. Bayi yang lelah biasanya bisa diindentifiksi dengan penurunan aktivitas, di mana dia kehilangan minat pada orang dan mainan. Selain itu matanya juga terlihat sayu dan dia sering menguap.
Lelah pada bayi juga ditandai dengan tangan yang membentuk tinju terkepal, lengan melambai dan gerakan kaki, wajah menyeringai, rewel, menggerutu, dan diikuti menangis. Beberapa ibu menyalahartikan dengan tanda kebosanan atau kelaparan.
4. Tidak nyaman
Kepanasan, kedingininan, atau tertekan akan membuat bayi menangis sambil menggeliatkan badannya menjauhi sumber ketidaknyamanannya. Popok yang basah juga bisa membuatnya tidak nyaman. Hal lain yang membuat bayi tidak nyaman adalah bau-bau tertentu, misalnya saja bau rokok atau parfum.
5. Overstimulasi
Lihat wajah bayi Anda saat dia menangis. Jika dia menangis sambil menutup mata atau memalingkan kepala jika mendengar suara keras atau banyak orang yang berusaha mendapat perhatiannya, ini bisa jadi karena overstimulasi. Tenangkan dia dengan membawanya ke kamar sambil menimang-nimangnya.
6. Sakit
Menangis dengan erangan lemah bisa jadi tanda si kecil sedang sakit. Coba cek suhu tubuhnya, termasuk perutnya apakah kembung atau tidak, serta gejala sakit lainnya.
7. Kesepian
Bayi terkadang menangis untuk mendapat perhatian ibu dan ayahnya. Bila bayi dibiarkan menangis sendirian tanpa ada yang memerhatikan, dia akan menyimpulkan bahwa tidak ada orang yang peduli padanya. Saat beranjak dewasa, dia akan tumbuh sebagai pribadi yang apatis, bahkan cenderung meanrik diri dari pergaulan.
8. Frustasi
Bayi selalu belajar, misalnya mengontrol gerakan anggota tubuhnya. Jika dia tidak bisa melakukan sesuatu yang diinginkan, si kecil akan menangis. Saat seperti itu, sudah saatnya Anda memberi bantuan.
9. Khawatir atau takut
Jika bayi Anda menangis saat digendong orang yang baru ditemuinya, bisa jadi itu karena dia takut. Bayi pun butuh waktu untuk mengenal orang lain dan tempat lain.
10. Bosan
Jika bayi Anda biarkan melakukan aktivitas terlalu lama, dia bisa saja menangis karena bosan. Di memerlukn sesutu yang baru, dan karena tidak bisa mengungkapkan keinginannya, dia pun menangis.
(vit/up)











































