Satu Kampung di Tiongkok Punya Kutil dan Cacat di Kaki dan Tangan

Satu Kampung di Tiongkok Punya Kutil dan Cacat di Kaki dan Tangan

- detikHealth
Selasa, 11 Nov 2014 14:34 WIB
Satu Kampung di Tiongkok Punya Kutil dan Cacat di Kaki dan Tangan
Salah satu penduduk desa Yalong yang mengidap penyakit aneh (Foto: Daily Mail)
Yalong, Tiongkok - Dokter kebingungan ketika menemukan satu kampung di Tiongkok bagian selatan mengidap suatu penyakit aneh. Tangan dan kaki para penduduk ini terlihat membengkak tapi tonjolannya tak beraturan, disertai dengan kemunculan semacam kutil yang melepuh.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah sempat mengirimkan tim medis ke desa bernama Yalong, yang ada di kota Hechi, daerah otonomi Guangxi Zhuang tersebut. Mereka menemukan ada 20-an orang yang mengidap penyakit aneh tersebut.

Sebagian besar penderitanya adalah pria, meskipun ada beberapa orang wanita yang mengalami hal serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pengamatan dokter, tulang-tulang kaki dan tangan para penduduk ini diduga tumbuh dalam kondisi berputar, sehingga dari luar tampak kulit kaki dan tangan mereka menonjol. Bahkan pada beberapa orang, di kulit mereka muncul pustula atau tonjolan kulit berisi nanah, yang terasa menyakitkan.

Kondisi semacam ini tidak muncul dalam kurun satu-dua tahun saja. Ada beberapa penduduk yang telah memendam derita karena penyakit aneh ini selama bertahun-tahun. Ketika diperiksakan ke dokter pun, tak ada yang tahu apa penyebab gangguan ini.

"Kebanyakan kasus yang kami temukan ini tak hanya buruk, tapi juga berdampak signifikan terhadap kemampuan mereka untuk bekerja. Padahal bagi orang-orang di pedesaan semacam ini, tak bisa kerja secara manual itu bencana," tandas salah satu tim medis yang dikirim, dr Li Wu seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (11/11/2014).

Setelah melakukan pemeriksaan, tim medis, termasuk dr Wu menduga para penduduk desa ini mengidap gangguan langka yang disebut dengan penyakit Kashin-Beck. Kashin-Beck juga biasa disebut dengan 'Penyakit Tulang Besar'.

Penyakit Kashin-Beck dilaporkan pernah terjadi di Tiongkok, Siberia, dan Korea Utara karena kurangnya elemen selenium yang dikandung air dan makanan yang ada di daerah bersangkutan. Meskipun beracun bila dikonsumsi dalam jumlah besar, selenium tetap dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Untuk memastikannya, dr Wun dan rekan-rekannya tengah melakukan pemeriksaan pada air dan makanan yang ada di desa tersebut. Entah itu penyakit Kashin-Beck atau bukan, yang jelas tim medis berharap bisa menemukan cara untuk mencegah munculnya wabah baru dan membantu meredakan kondisi yang dialami ke-20 penduduk di desa Yalong ini.

Gejala penyakit Kashin-Beck persis seperti yang dialami penduduk desa Yalong, di antaranya sendi yang mengalami kecacatan dan kaku secara perlahan-lahan, serta pemendekan kaki atau tangan karena pertumbuhan tulang serta sendi menjadi mandek.

Namun umumnya penyakit Kashin-Beck dialami oleh anak-anak. Sayangnya penyakit langka ini belum ada obatnya. Beruntung kondisi ini dapat diperbaiki dengan operasi dan terapi fisik untuk membantu mengembalikan pergerakan tubuh serta mengurangi nyeri pada sendi.

(lil/up)

Berita Terkait