Setelah berusia satu tahun, biasanya anak-anak memiliki snack time di sela-sela waktu makan mereka. Ketika di pasaran ditawarkan aneka camilan untuk anak, bukan berarti ibu tak bisa menyediakan camilan sehat untuk si kecil lho.
"Yang dianjurkan tetap makanan yang sehat seperti buah, sayur, atau kalau mau dibuat jajanan ya seperti bubur kacang hijau, jajan pasar seperti risol kan ada sayur dan dagingnya. Kroket juga ada karbonya," kata dr Wiyarni Pambudi SpA, IBCLC.
Pada dasarnya, saat berusia 1-3 tahun, anak belum bisa makan dalam porsi besar karena kapasitas lambungnya yang terbatas. Maka dari itu, frekuensi makan dinaikkan menjadi 3-4 kali sehari dan di sela-sela waktu makan diberi snack atau camilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu hal yang harus diperhatikan ketika emmilih biskuit atau camilan untuk si kecil yakni berapa besar kandungan gulanya. dr Wi pun menyarankan untuk makanan kemasan seperti biskuit sebaiknya tidak diberikan rutin setiap hari pada si kecil.
Nah, camilan di kala snack time pun sebisa mungkin yang dapat digenggam oleh anak. Misalnya saja potongan buah, kue, sayur, atau biskuit bisa merangsang kemampuan motorik anak. Proses mengambil kue dengan digenggam kemudian jatuh, dan berusaha diambil lagi pun diakui dr Wi bisa menjadi hal yang disukai anak.
"Yang penting hindari mengganti snack dengan kerupuk atau keripik. Anak-anak kan beda, mereka bisa mengisi energinya itu saat makan aja. Makanya untuk camilan di saat snack time pun harus yang bergizi. Beda dengan anak yang sudah lebih besar, kan makanan yang bisa dikonsumsi lebih banyak," kata dr Wi.
(rdn/up)











































