Menanggapi hal ini, Diana Mansour, konsultan di Community Gynaecology and Reproductive Healthcare mengungkapkan beberapa hari setelah bercinta menggunakan kondom, vagina bisa saja masih terasa gatal dan tidak nyaman.
"Kulit di area luar vagina sangat halus dan memiliki pH yang lebih rendah dari kulit di bagian tubuh yang lain. Area intim ini juga mempunyai bakteri sehat yang membantu menjaga daerah kewanitaan," terang Diana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter Anda. Untuk mengatasi iritasi, jagalah kebersihan area vagina dan cukup bilas dengan air bersih. Beberapa jenis salep atau krim juga bisa digunakan, tetapi baiknya konsultasikan dulu ke dokter kulit kelamin atau ginekolog Anda," lanjut Diana.
Untuk mencegah parahnya iritasi, hindari mengalirnya busa sabun mandi ke area vagina, mencukur rambut kemaluan, dan penggunaan deocoran vagina. Disarankan, Anda menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat dan tidak rutin menggunakan pantyliner jika tidak dalam keadaan mendesak.
Dibenarkan dr Nugroho Setiawan SpAnd dari RSUP Fatmawati, kondom umum atau yang biasa beredar di pasaran pasti menggunakan spermasida. Spermasida merupakan bahan kimia yang mampu membunuh sel sperma sehingga kondom tidak hanya berfungsi menahan sperma masuk ke vagina tapi juga membunuh sperma agar semakin dapat mencegah kehamilan.
"Tetapi tidak semua orang cocok dengan zat spermisida ini, ada beberapa orang yang alergi. Bisa ditandai dengan rasa gatal, ruam, dan sensasi terbakar," tutur dr Nugroho kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Minggu (14/12/2014).
(rdn/up)











































