Anak dengan Hipospadia Sudah Dioperasi, Perlukah Disunat Lagi?

Fenomena Bayi Tersunat Saat Lahir

Anak dengan Hipospadia Sudah Dioperasi, Perlukah Disunat Lagi?

- detikHealth
Selasa, 06 Jan 2015 20:00 WIB
Anak dengan Hipospadia Sudah Dioperasi, Perlukah Disunat Lagi?
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Jika termasuk kategori berat, hipospadia yang dialami bayi lelaki membutuhkan tindakan operasi agar saluran kencing dan kondisi penis anak bisa kembali normal. Lantas, jika sudah dioperasi, perlukah anak disunat lagi?

Diungkapkan dr Ayodia Soebadi SpU, pada dasarnya, sunat adalah keadaan kulit tudung penis (preputium) yang tidak menutupi kepala atau glans penis. Nah, pada anak dengan hipospadia, preputium ini tidak terbentuk sempurna.

"Saat operasi, rekonstruksi dari kulit tudung penis ini dilakukan sehingga bentuk pasca operasi adalah sesuai penis yang sudah sunat," tutur pria yang akrab disapa dr Yodi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka biasanya kami jelaskan bahwa operasi hipospadia itu berakhir dengan anak sudah disunat," ujar dr Yodi yang praktik di RSUD Dr Soetomo, dalam perbincangan dengan detikHealth, Selasa (6/1/2015).

Senada dengan dr Yodi, pakar urologi anak dr Arry Rodjani SpU menegaskan anak hipospadia yang sudah menjalani operasi rekonstruksi tidak perlu disunat lagi. Tapi, patut diingat bahwa anak jangan disunat sebelum dioperasi.

"Karena kulit kulup yang berlebih ini nantinya akan digunakan untuk membuat saluran kencing. Kan membuat saluran kencing harus ada bahannya. Nah, kulit kulup berlebih inilah bahannya," tutur dr Arry.

Terkait dengan kondisi hipospadia ini, kerap dikhawatirkan bahwa penis si anak nantinya tidak bisa membesar saat dewasa. dr Arry pun menampik hal ini sebab menurutnya, pasca dioperasi penis akan berkembang sebagaimana mestinya.

Sementara itu, dikatakan dr Yodi, panjang penis dipengaruhi banyak hal. Pada penis yang bengkok akibat hipospadia, apabila tidak dilakukan operasi mungkin pertumbuhan panjang penis terhambat oleh jaringan parut atau jaringan pembengkokan yang disebut chordee.

"Oleh karena itu sebaiknya operasi hipospadia dilakukan pada masa anak-anak," ujar dr Yodi.

(rdn/vit)

Berita Terkait