Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia RI, Puan Maharani. Ia mengaku terbiasa minum jamu sejak masa kanak-kanak, dengan dorongan dari sang bunda, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Puan, jamu adalah suatu tradisi bangsa Indonesia yang tetap harus dibanggakan. Puan menegaskan jamu adalah aset nasional dan budaya bangsa sebagai ekonomi unggulan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana tidak, dari 3.000 spesies tanaman bahan baku jamu di dunia, 940 spesies ada di Indonesia. "Saya minta perusahaan di asosiasi jamu untuk gaungkan jamu di dalam dan luar negeri," imbuhnya. Tak tanggung-tanggung, untuk mendukung upayanya ini, Gobel meminta Puan untuk menjadi ikon jamu nasional.
Pendapat lain dikemukakan oleh CEO Sido Muncul, Irwan Hidayat. Menurutnya, jamu sangat baik karena memiliki banyak khasiat untuk penyakit degeneratif seperti prostat yang pastinya menyerang hampir semua laki-laki. Selain itu, jamu di mata Irwan juga baik karena bisa menjadi pendamping obat-obatan.
"Saya biasa mengonsumsi kunyit karena baik untuk pencernaan, bagus juga untuk fungsi liver. Kalau sirsak saya juga konsumsi karena bagus untuk laki-laki usia 50-70 tahun agar tidak terkena prostat," papar Irwan kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (7/1/2015).
Irwan sangat mendukung kebijakan pemerintah terkait wajib minum jamu setiap Jumat. Baginya, hal ini penting dibudidayakan agar masyarakat tidak melupakan tradisi-tradisi Indonesia. Ini juga merupakan upaya akan jamu tak 'tertinggal' dari perkembangan obat modern.
"Sekarang ini kan sedang masa modernisasi. Jadi saya rasa ini upaya dari pemerintah agar tradisi tersebut tidak luntur. Ini kan sama seperti di Jepang yang punya tradisi minum teh. Yang penting tidak berlebihan. Kalau dosisnya berlebihan nggak baik, akan berdampak buruk nanti pada kesehatan," imbuhnya.
(ajg/up)











































