Tim dari Yale University, Amerika Serikat, melakukan studi dengan melakukan eksperiman pada rhinovirus di suhu hidung 33 celcius dan suhu tubuh 37 celcius. Rhinovirus sendiri adalah salah satu jenis virus yang sering menyebabkan hidung tersumbat dan meler.
"Kita selama 50 tahun sudah tahu bahwa virus ini mereplikasi diri lebih baik di hidung, tapi bagaimana mekanismenya belum pernah terjelaskan," kata salah satu peneliti Dr Akiko Iwasaki seperti dikutip dari BBC pada Kamis (8/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil studi juga dikatakan menjelaskan mengapa rhinovirus lebih senang menginfeksi hidung. Dinding bagian dalam hidung memiliki suhu lebih dingin dibandingkan dengan area tubuh lain karena udara keluar masuk dari tempat itu.
"Ini menjelaskan mengapa rhinovirus menyebabkan pilek dan kurang mampu membuat infeksi lebih serius pada paru-paru seperti influenza," kata ahli virus dari University of Nottingham, Jonathan Ball, saat mengomentari hasil studi.
Peneliti menyarankan untuk meringankan gejala saat terinfeksi virus, seseorang sebaiknya menjaga suhu hidung agar tetap hangat dan hindari udara dingin.
(vit/vit)











































