Tubuh Punya Zat Alami untuk Bantu Cegah Kelahiran Prematur Akibat Infeksi

Tubuh Punya Zat Alami untuk Bantu Cegah Kelahiran Prematur Akibat Infeksi

- detikHealth
Minggu, 18 Jan 2015 14:05 WIB
Tubuh Punya Zat Alami untuk Bantu Cegah Kelahiran Prematur Akibat Infeksi
Illustrasi: Thinkstock
Jakarta - Kelahiran prematur juga disebabkan oleh infeksi ketika si ibu hamil. Nah, baru-baru ini peneliti menemukan bahwa ada zat alami pada tubuh yang berguna untuk mencegah kelahiran bayi prematur.

Peneliti di University of Texas Southwestern Medical Centre mengidentifikasi hyaluronon (HA) sebagai zat alami yang diproduksi tubuh dan berperan penting pada saluran reproduksi wanita. Dikatakan, HA dibutuhkan bagi lapisan epitel di saluran reproduksi.

"HA membantu lapisan epitel berperan sebagai garis pertahanan pertama terhadap bakteri penyebab infeksi. Karena itulah, HA bisa dikatakan memberi perlindungan serviks terhadap infeksi yang menyebabkan 25-40% kelahiran preamtur," terang penulis utama studi Mala Mahendroo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data WHO, kelahiran prematur akibat infeksi menjadi penyebab utama kematian bayi di sebagian besar negara di dunia. Tiap tahunnya, diperkirakan komplikasi kelahiran preamtur menyebabkan lebih dari satu juta kematian bayi.

"Hyaluronon ini merupakan bahan alami yang banyak ditemukan di jaringan tubuh. HA merupakan pelumas dan komponen penting dari mata, sendi, dan kulit," lanjut Mahendroo dalam laporannya di Journal of Clinical Investigation dan dikutip pada Minggu (18/1/2015).

Mahendroo melanjutkan, sudah sejak lama peneliti percaya bahwa HA berperan penting untuk meningkatkan fleksibilitas serviks selama proses persalinan. Maka dari itu, studi ini berperan untuk menunjukkan bahwa komponen HA pun berperan penting bagi sel epitel sebagai penghalang terjadinya infeksi yang nantinya bisa menyebabkan kelahiran prematur.

"Langkah selanjutnya yang harus kami lakukan adalah mengidentifikasi bagaimana HA bisa melindungi serviks, apalagi HA memiliki implikasi klinis penting terkait dengan usaha menurunkan risiko kelahiran prematur akibat infeksi," tutur penulis studi lainnya, Yucel Akgul.

(rdn/up)

Berita Terkait