Remaja Sibuk Ikut Kegiatan Ini dan Itu, Tanda Sedang Mencari Identitas Diri

Remaja Sibuk Ikut Kegiatan Ini dan Itu, Tanda Sedang Mencari Identitas Diri

- detikHealth
Senin, 19 Jan 2015 17:30 WIB
Remaja Sibuk Ikut Kegiatan Ini dan Itu, Tanda Sedang Mencari Identitas Diri
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Anda punya anak remaja yang luar biasa sibuk, ikut kegiatan ini dan itu? Beberapa orang tua mungkin kesal melihat anaknya jarang di rumah, tapi cobalah untuk memahami, bahwa aneka kegiatan yang dilakukan itu merupakan upaya anak untuk mencari identitas diri. Selama kegiatan yang diikuti anak adalah positif dan tidak melebihi batas kemampuannya, tidak masalah membuat anak sibuk.

Psikolog Naomi Soetikno MPd dari Universitas Tarumanagara mengatakan aktivitas fisik bisa menjadi sarana remaja untuk mencari identitas diri selain. Meskipun sebagian remaja menggunakan penampilan fisiknya, misal dengan mencontek penampilan artis sinetron, dalam proses mencari jati diri.

Umumnya remaja prialah yang lebih suka mencari identitas diri melalui berbagai kegiatan fisik yang diikuti. Tak heran mereka kemudian bergabung dengan klub olahraga maupun klub hobi. Tapi ingat, tidak menutup kemungkinan para remaja pria juga bergabung dalam geng motor atau perilaku tak bertanggung jawab seperti mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, atau seks bebas. Karena itu orang tua harus tahu benar kegiatan yang diikuti sang anak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini bisa didapat dari pengaruh media massa juga seperti misal artis-artis pria yang tampil gemulai dan tampak hidup mewah dan bersenang senang tentu membuat remaja awal terdorong untuk menirunya," papar Naomi dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (19/1/2015).

Psikolog Agustina saat dihubungi terpisah menambahkan remaja pria juga bisa memilih berpakaian mencolok atau nyentrik dalam upaya mencari identitas diri. "Selain itu bisa juga remaja pria mentato bagian tubuhnya, ngebut di jalan raya, dan minum-minuman keras," paparnya.

Jika remaja meniru hal yang negatif, maka bisa berdampak pada aspek psikososial. Sehingga remaja tersebut nantinya terbatas perkembangannya hanya pada upaya menonjolkan aspek fisik saja, sehingga hanya fokus pada penampilannya. "Padahal perkembangan seorang remaja tak lepas dari aspek berpikir, minat, emosi, serta sosialisasi," ujar Naomi.

(vit/up)

Berita Terkait