Dokter spesialis kanker dari Mount Elizabeth Hospital Singapura, dr Sue Lo, mengatakan bahwa The Angelina Jolie Effect membuat kewaspadaan wanita soal kanker payudara meningkat. Ia pun menyebut Jolie melakukan tindakan positif karena membantu menyebarkan informasi serta meningkatkan kewaspadaan soal bahaya kanker payudara.
"Menurut saya apa yang dilakukan Angelina Jolie sangat positif. Wanita-wanita kini lebih waspada soal kanker payudara, sehingga skrining atau deteksi dini makin diminati," ungkap dr Sue dalam diskusi media di Graha Bimasena, Jl Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti ditulis Minggu (8/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Sue bahwa apa yang dilakukan oleh Jolie merupakan operasi pengangkatan payudara sebelum terserang kanker. Operasi ini dilakukan oleh wanita-wanita yang memiliki gen BRCA dalam tubuhnya, yang dapat membuat terserang kanker payudara. Dalam bahasa medis, operasi ini disebut sebagai profilaktik mastektomi.
Profilaktik mastektomi merupakan bentuk pencegahan. dr Sue mengatakan bahwa penanganan operasi ini berbeda dengan mastektomi pada pasien yang sudah positif terserang kanker.
Ditegaskan dr Sue bahwa tidak semua wanita bisa melakukan operasi ini meski memiliki gen BRCA dalam tubuhnya. Dokter mengatakan bahwa ada pemeriksaan lanjutan setelah pemeriksaan gen yang menentukan apakah wanita tersebut boleh melakukan mastektomi profilaktik sebagai pencegahan.
"Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti melihat bagaimana pola hidup mereka dan seberapa besar gen tersebut mempengaruhi kemungkinan wanita tersebut akan terserang kanker di masa depan. Sebabnya, tidak semua wanita yang memiliki gen BRCA pasti akan terserang kanker payudara," tambahnya lagi.
Dijelaskan dr Sue bahwa hanya 1 persen dari seluruh wanita yang memiliki gen BRCA dapat terserang kanker payudara. Untuk itu, ia mengatakan bahwa wanita yang mengidap gen BRCA tidak perlu paranoid dan buru-buru mengangkat payudaranya, padahal belum tentu juga ia akan terserang kanker.
"Yang paling penting adalah melakukan pemeriksaan dini. Apa yang dilakukan Angelina Jolie merupakan tindakan terbaik bagi dirinya karena ia memiliki peluang 90 persen terserang kanker payudara di masa depan. Namun itu bukan berarti semua wanita harus melakukan operasi mastektomi profilaktik hanya agar tak terserang kanker payudara," pungkasnya.
Baca juga: Lelaki Juga Bisa Punya Gen Kanker, Perlukah Ikut Jejak Angelina Jolie?
(mrs/up)











































