Kepala Puskesmas Kelurahan Rawa Buaya, drg Christina Pindi, mengatakan bahwa ada beberapa kasus anak-anak cedera setelah berenang. Cedera yang terjadi antara lain lecet di kulit kaki atau memar karena terbentur.
"Berenang-berenang di banjir itu kan bahaya. Selain bahaya leptospirosis, anak-anak bisa cedera. Ada yang luka kulitnya karen menginjak benda tajam, ada juga yang benjol karena terantuk batu di jalanan," tutur drg Christina, ditemui detikHealth di Posko Pengungsian Banjir Kelurahan Rawa Buaya, Jl Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (11/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
https://health.detik.com/read/2015/02/10/193035/2829291/763/jangan-biarkan-anak-berenang-di-genangan-banjir-ini-dampaknya
Dikatakan drg Christina bahwa air genangan banjir menyimpan banyak penyakit. Jika kulit yang lecet terpapar air banjir, ada kemungkinan penyakit masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.
Diare juga menjadi salah satu penyakit yang patut diwaspadai di daerah banjir. Meski baru satu pasien yang berobat karena diare, drg Christina mengatakan bahwa ada kemungkinan pasien diare bertambah di kemudian hari.
"Karena diare efeknya tidak langsung. Biasanya setelah 2-3 hari orang baru berobat ya," ungkapnya.
Total sudah ada lebih dari 350 korban banjir yang berobat ke Posko Kesehatan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit mendominasi keluhan warga.
(mrs/vit)











































