Tak Ada Patokan Usia, Asal Sudah Siap si Kecil Bisa Diajari Toilet Training

Tak Ada Patokan Usia, Asal Sudah Siap si Kecil Bisa Diajari Toilet Training

- detikHealth
Jumat, 13 Feb 2015 09:34 WIB
Tak Ada Patokan Usia, Asal Sudah Siap si Kecil Bisa Diajari Toilet Training
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Toilet training memang diperlukan agar si kecil bisa terbiasa buang air kecil atau besar sendiri di toilet. Kebiasaan ngompol pun bisa dihilangkan. Namun, kadang kala yang menjadi permasalahan yakni sejak kapankah sebenarnya anak sudah bisa diajari toilet training?

"Sebaiknya dilihat kesiapan anak, jangan dipaksakan. Sebab, anak yang terlalu dini diberi toilet training, mereka justru tiga kali lebih sering ngompol. Saat dilatih di usia sangat muda, anak merasa bahwa ia harus membatasi keinginannya untuk buang air kecil," tutur profesor urologi di Wake Forest Baptist Medical Centre, Steve Hodges.

Ketika belum waktunya diberi toilet training tapi anak cenderung dipaksa, mereka justru akan sering menahan keinginan buang air kecil bahkan buang air besarnya. Proses penahanan ini justru akan membuat tekanan lebih besar pada kandung kemih sehingga keinginan untuk kencing tak terbendung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada dengan Hodges, psikolog dan pakar perilaku anak Nicole Pierotti menuturkan tiap orang tua harus fokus pada kemampuan apa yang sudah bisa dilakukan anak ketika akan diajari toilet training. Sebab, kemampuan tiap anak berbeda-beda dan toilet training bukanlah sebuah kompetisi, demikian dikatakan Pierotti, dikutip dari Essential Baby, Jumat (13/2/2015).

Baca juga: 3 Cara Menghadapi Anak yang Sering Ngompol

"Ada beberapa tanda yang bisa dilihat jika anak sudah siap. Ia sudah tidak kencing dalam kurun beberapa jam dan tahu apa yang akan ia lakukan ketika merasa ingin kencing atau buang air besar. Kemudian, ia hanya memberi tahu Anda setelah ia selesai kencing atau buang air besar, artinya sudah tidak perlu didampingi lagi," papar Pierotti.

Hal terpenting lain menurut Pierotti yakni anak sudah paham instruksi berdiri, jongkok, atau duduk. Si kecil pun sudah paham apa guna toilet. Kemudian, ia sudah bisa menarik celananya ke atas atau ke bawah dan pastinya si kecil sudah bisa memberi tahu Anda ketika ia ingin buang air kecil atau besar.

"Tanda kesiapan lainnya yakni ia bisa duduk tenang di kloset dalam waktu singkat, sebut saja 5-10 menit sambil bermain atau membaca buku, sembari menunggu dia selesai buang air besar. Jadi, tugas Anda hanya membantu ia membersihkan diri sambil terus mengajari bagaimana cara membersihkan diri sesudah buang air kecil atau besar yang benar," pungkas Pierotti.

Baca juga: Dihukum karena Ngompol, Bocah Lelaki Ini Didandani Seperti Anak Perempuan


(rdn/up)

Berita Terkait