Beberapa orang di media sosial selalu ingin terlihat eksis dengan kebiasaan mengunggah foto. Baik mengumbar foto selfie atau sekadar membagikan update di lokasi mana ia berada. Jika dilakukan terlalu sering, kedua aktivitas itu nyatanya berpotensi membahayakan jiwa orang yang bersangkutan lho.
Dikatakan Ratih Zulhaqqi, M.Psi, psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia, informasi yang terlalu detail dengan mengunggah foto beserta tempat yang sedang dikunjungi saat itu bisa membahayakan jiwa seseorang. Karena, informasi yang telah tersebar dalam dunia maya bisa saja dimanfaatkan oleh banyak orang, termasuk mengundang kejahatan.
"Kemarin teman saya kejadian, ia sedang mengunggah foto selfienya di rumah. Dikatakan dalam captionnya bahwa rumah tersebut sedang sepi, ia juga menshare lokasi rumahnya yang bisa ditelusuri orang lewat aplikasi Maps. Setelah itu beberapa orang justru merampok rumahnya," ucap Ratih dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Sabtu (14/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Pernah Dipuji Saat Kecil, Anak Bisa Jadi Narsis Saat Dewasa
Ia berkata, sebaiknya informasi yang diumbar di dunia maya seharusnya bersifat yang informatif dan edukatif. Bisa juga dengan membatasi pertemanan yang ada di akun media sosial. Jadi, perlunya mengontrol siapa saja yang bisa mengakses akun pribadi dengan tidak sembarangan menerima permintaan teman di media sosial.
"Selain itu, bisa juga meningkatkan keamanan akun dengan menentukan circle atau mengatur postingan kita yang mengatur sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melihatnya," tutur Ratih.
Nah, kebiasaan orang yang suka berfoto selfie ini tergolong perilaku narsis, yaitu orang yang butuh diperhatikan. Sementara orang yang selalu mengumbar seluruh aktivitas kesehariannya di media sosial tergolong berkepribadian narsisistik.
"Membedakannya gini, orang tergolong narsisistik kalau orang selalu mengumbar semua aktivitasnya di media sosial termasuk kegiatan dia selesai makan, selesai mandi, pokoknya apapun kegiatan dia mau ngapa-ngapain deh yang sebenarnya menurut orang lain tidak penting. Sementara pribadi narsis itu ketika orang mengunggah foto selfienya atau sekadar lokasinya saja ke media sosialnya," tutur Ratih.
Bagaimana dengan kebiasaan orang yang hobi mengunggah foto makanan dan mengunggahnya ke media sosial? Menurut Ratih kebiasaan itu bisa dikatakan seni kalau tujuannya untuk seni fotografi. Tetapi, jika seluruh makanan yang akan disantap diposting itu termasuk perilaku narsis.
Jadi, apakah Anda tergolong kepribadian narsistik atau berprilaku narsis?
Baca juga: Narsis Itu Pertanda Diri Mengalami Gangguan Mental
(rdn/up)











































