Jangan Disepelekan, Lelah Terus-menerus Juga Berbahaya Bagi Tubuh

Jangan Disepelekan, Lelah Terus-menerus Juga Berbahaya Bagi Tubuh

- detikHealth
Jumat, 20 Feb 2015 09:21 WIB
Jangan Disepelekan, Lelah Terus-menerus Juga Berbahaya Bagi Tubuh
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Pernahkah Anda mengalami rasa lelah, yang kemudian berujung pada sakit kepala atau sulit tidur? Jika ya dan sudah berlangsung terus-menerus, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Kondisi seperti ini juga bisa menandakan adanya diagnosis yang serius.

Demikian disampaikan oleh pakar dari Institute of Medicine Expert. Mereka menyampaikan bahwa kelelahan kronis menunjukkan gejala yang lebih buruk, di antaranya Systemic Exertion Intolerance Disease (SEID) dan diagnosis baru seperti Myalgic Encephalomyelitis (ME).

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (20/2/2015), kondisi kelelahan kronis yang menunjukkan gejala-gejala lebih parah pada banyak pasien di AS kemudian membuat para dokter mulai membentuk diagnosis ME tersebut. Kondisi ini sendiri diketahui telah memengaruhi 1 di antara 4 juta kasus di AS dan jutaan lainnya di seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri kelelahan kronis di antaranya kelelahan jangka panjang dan mudah lelah. Misalnya melakukan aktivitas yang ringan sekalipun dapat membuatnya kelelahan dan harus beristirahat. Hal ini disertai juga dengan masalah memori, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, intoleransi makanan, sakit tenggorokan atau pembesaran kelenjar getah bening dan sensitif terhadap cahaya.

"Pasien-pasien ini memiliki gejala nyata yang tidak dapat disepelekan. Perlu diketahui bahwa kelelahan kronis bukanlah sebuah isapan jempol belaka," ujar peneliti Dr Ellen Wright Clayton dari Vanderbilt University's Center for Biomedical Ethics and Society.

Gejala utama yang dapat dijadikan acuan oleh dokter yaitu kelelahan dan penurunan aktivitas yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan, kelelahan yang terus bertambah berat, tidur yang makin membuat lelah, gangguan kognitif dan merasa kesulitan untuk beraktivitas lama.

Dr Nancy Lee dari US Department of Health and Human Services (HHS) mengatakan bahwa gejala tersebut dapat dibuat sebagai rekomendasi untuk para dokter. "Langkah ini penting untuk membantu tim medis membuat diagnosis yang cepat pada pasien yang sering mengalami kelelahan kronis," ungkap Nancy, seperti dikutip dari Women's Health.

Tahun lalu, Standford University melakukan penelitian pada otak pasien yang mengalami kelelahan kronis. Scan MRI menggambarkan berkurangnya kemampuan saraf untuk membawa informasi dan memproses info tersebut.

Sindrom kelelahan kronis ini kini memang lebih dikenal sebagai Myalgic Encephalomyelitis (ME), yaitu gangguan kompleks dan berat pada saraf yang akan memengaruhi seluruh sistem di tubuh. Gejalanya adalah nyeri sendi dan otot, nyeri kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah yang abnormal, dan hipersensitif pada cahaya.

Baca juga: Tubuh Terasa Lesu Meski Sudah Cukup Istirahat? Bisa Jadi Ini Sebabnya

(ajg/up)

Berita Terkait