Agar Tak Terperangkap Ingatan Palsu, Biarkan Anak Bercerita Sendiri

Agar Tak Terperangkap Ingatan Palsu, Biarkan Anak Bercerita Sendiri

- detikHealth
Jumat, 27 Feb 2015 15:07 WIB
Agar Tak Terperangkap Ingatan Palsu, Biarkan Anak Bercerita Sendiri
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - False memory atau ingatan palsu suatu kejadian rentan terjadi pada anak karena kemampuan kognitif yang belum matang. Oleh sebab itu orang tua perlu hati-hati dalam menanyakan suatu hal agar anak tak terjebak ingatan palsu dan memberikan informasi yang salah.

Kebanyakan anak terutama kelompok usia 10 tahun ke bawah masih sulit membedakan antara kenyataan dan fantasi. Psikolog forensik Kamala London, PhD, dari University of Toledo mengatakan sifat anak yang ingin menuruti kemauan orang dewasa akan semakin mempermudah dirinya terjebak ingatan palsu dan memberikan jawaban yang diingankan.

Baca juga: Kenali False Memory, Ingatan Palsu Pada Anak yang 'Benar' Terjadi

"Anak-anak hanya ingin mematuhi orang dewasa terutama mereka yang terlihat memiliki otoritas. Faktor sosial ini berinteraksi dengan mekanisme kognitif anak sehingga apapun pertanyaannya akan dijawab oleh anak-anak," papar Kamala dalam acara diskusi di Restoran Merah Delima, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika orang tua curiga ada suatu kejadian seperti misalnya kekerasan terjadi pada anak, Kamala menyarankan untuk membiarkan anak bercerita dengan kata-katanya sendiri. Seringkali orang tua menghujani anak dengan pertanyaan yang sudah mengarah.

"Orang tua yang bertanya 'kamu tadi seperti ini seperti itu?' memang bisa mendapat jawaban yang lebih banyak dari anak. Tapi dengan pertanyaan itu keakuratan jawaban anak justru semakin berkurang," ujar Kamala.

Baca juga: Anak Berusia di Bawah 5 Tahun Mudah Simpan Memori Palsu

"Jawaban anak dapat diandalkan jika dilakukan secara spontan pertama kali dan tanpa ekspos terhadap informasi palsu atau tekanan sosial," lanjutnya.

Kamala mengatakan anak umur empat tahun sekali pun sebetulnya sudah mampu bercerita namun dengan bahasanya sendiri. Biarkan anak bercerita dengan sendirinya karena pernyataan pertama tersebut lebih bisa diandalkan.

(fds/vit)

Berita Terkait