dr Nahdlatul Ulami, Kepala Bagian Pelayanan Medis LKC DD mengatakan aksi ketuk pintu dilakukan oleh para kader. Kader kesehatan sudah terlebih dahulu mendapatkan pembekalan soal TB, dan hari ini akan turun ke pemukiman warga untuk melakukan sosialisasi soal TB.
"Salah satu yang menjadi perhatian kami adalah menurunnya angka penemuan pasien TB. Dikhawatirkan penurunan ini terjadi bukan karena hilang, tapi karena masyarakat malu ke fasilitas kesehatan untuk berobat," tutur dokter yang akrab disapa dr Nilam tersebut kepada detikHealth, Selasa (25/3/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dr Nilam bahwa rasa malu karena memiliki penyakit TB memang masih terjadi di masyarakat. Rasa malu terjadi karena orang dengan penyakit TB kerap dijauhi oleh masyarakat lainnya. Hal inilah yang ingin coba dihilangkan oleh dr Nilam.
"Memang bisa menular ya, tapi jangan takut. Karena kalau sudah diobati dan melakukan pengobatan kan bisa sembuh total, nggak akan menularkan TB lagi," tuturnya.
Aksi ketuk pintu ini dilakukan di tujuh wilayah, yakni Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Bogor, Kabupaten Bogor, Bekasi, Palembang dan Makassar.
Masing-masing daerah menerjunkan 30 kader kesehatan, dengan target satu kader mengunjungi 10 rumah. Total, ada 2.100 rumah yang dikunjungi oleh para kader dan diharapkan dapat mensosialisasikan soal bahaya TB, pentingnya pengobatan rutin dan mau berobat ke dokter.
"Harapannya dengan adanya kegiatan ini, masyarakat yang merasa sebagai suspek TB, bisa berani dan mau diobati oleh tenaga kesehatan. Seperti yang kita tahu kan obat TB gratis dari puskesmas," tutupnya. (Muhamad Reza Sulaiman/Nurvita Indarini)











































