Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Profesor Dr dr Akmal Taher, SpU(K), mengatakan pelayanan kesehatan yang baik sebetulnya harus dekat dengan masyarakat. Oleh karena itu fasilitas kesehatan primer seperti klinik dokter atau balai pengobatan seharusnya jadi pilihan utama untuk berobat sebelum ke rumah sakit (RS) yang biasanya hanya ada di kota.
Baca juga: Ibu Ini Mengantre di RS Sejak Jam 3 Subuh Hanya untuk Berobat Jalan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin 155 jenis penyakit bisa diatasi di primer. Kalau bagus pelayanan primernya harusnya hanya 10 persen yang lanjut ke spesialis. Kalau pasien terlalu banyak ke rumah sakit, sistem ini tidak bisa membayar," ujar Akmal dalam acara diskusi media di kantor BPJS, Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Kini kondisi di RS rujukan nasional yang banyak antrean harus menjadi evaluasi bersama pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan berusaha untuk terus memperkuat pelayanan kesehatan pada tingkat primer dan sekunder, sementara itu masyarakat juga diimbau agar menjaga kesehatan minimal dari gaya hidup sehat dan saat berobat tak selalu harus ke RS.
Baca juga: Kurangi Menumpuknya Pasien, Kemenkes Siapkan 110 RS Rujukan Regional
"Kalau ada yang dari subuh sudah mengantre itu tipikal sistem rujukan betul-betul belum berjalan dengan baik. Kalau jalan keluarnya hanya nambah kapasitas enggak akan berhasil. Di Cipto (RSCM -red) mau ditambah berapapun enggak akan puas," kata Akmal.
"Kalau orang tidak yakin bisa disembuhkan di rumah sakit tingkat bawah ya enggak akan datang juga orangnya," pungkasnya.
(fds/vta)











































