Dr Tyler Hyungtaek Rim dari Institute of Vision Research, Yonsei University College of Medicine di Seoul mengatakan bahwa orang dengan gangguan penglihatan seringkali mengalami gangguan psikologis. Yang terberat, mereka jadi lebih sering memikirkan kemungkinan untuk melakukan bunuh diri.
Penelitian ini dilakukan oleh Dr Hyungtaek kepada 30.000 orang dewasa dalam waktu 4 tahun daru 2008 hingga 2012. Para responden yang seluruhnya memiliki gangguan penglihatan diminta untuk menjawab pertanyaan seputar kesehatan mental mereka, termasuk tanggapan mereka tentang bunuh diri, depresi dan apakah mereka pernah melakukan konsultasi terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, sekitar 16 persen responden mengaku memikirkan untuk bunuh diri dalam satu tahun terkahir dan 1 persen di antaranya benar-benar melakukan bunuh diri. Sekitar 4 persen pasien yang mengaku mendapat diagnosis depresi dari dokter, namun hanya 2 persen yang pernah melakukan konsultasi.
Dr Hyungtaek mengatakan bahwa penelitian ini membuktikan jika pekerjaan dokter mata (optamologis) tak hanya soal bagaimana mengembalikan penglihatan pasien. Dokter mata juga harus melihat adanya kemungkinan gangguan mental yang dimiliki pasien dan risiko mereka melakukan bunuh diri.
"Optamologis seharusnya bisa mencegah pasien gangguan penglihatan untuk bunuh diri, dengan cara merujuk mereka kepada psikiater. Memiliki gangguan penglihatan seringkali menyebabkan seseorang mengalami stres yang jika tak ditangani dengan tepat akan menyebabkan depresi," tulisnya dalam British Journal of Ophthalmology, dikutip dari Reuters, Senin (30/3/2015).
Hasil penelitian ini mungkin saja bisa menjelaskan penyebab kopilot Germanwings Andreas Lubitz sengaja menjatuhkan pesawatnya ke pegunungan Alpen, Prancis. Dalam sejumlah pemberitaan, Lubitz dikabarkan memiliki gangguan penglihatan serta juga diketahui mengalami gejala depresi berdasarkan bukti catatan dokter yang ditemukan di rumahnya.
Baca juga: Dokter Ini Ciptakan Aplikasi untuk Jangkau Pasien Katarak di Pedalaman Afsel (Muhamad Reza Sulaiman/Nurvita Indarini)











































