Ahli Mikrobiologi: Bakteri di Es Sebabkan Diare, Zat Kimianya Picu Kanker

Ahli Mikrobiologi: Bakteri di Es Sebabkan Diare, Zat Kimianya Picu Kanker

- detikHealth
Selasa, 31 Mar 2015 11:31 WIB
Ahli Mikrobiologi: Bakteri di Es Sebabkan Diare, Zat Kimianya Picu Kanker
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Beberapa waktu lalu diberitakan pabrik es balok di kawasan Cakung, Jakarta Timur, disegel aparat keamanan lantaran ada konsumen yang keracunan. Disebutkan, air pembuat es balok tersebut merupakan air dari sungai dan telah dicampur zat kimia yang berbahaya bila dikonsumsi.

Polisi menyebut es batu yang membuat warga Setiabudi, Jakarta Selatan, keracunan dibuat dari air sungai yang dijernihkan dengan berbagai bahan kimia seperti kaporit, tawas dan NaOH (soda api). Hasil pemeriksaan juga menunjukkan es batu tersebut mengandung bakteri Coliform. Seberapa berbahaya bakteri ini?

Baca juga: BPOM: Dari 131 Pabrik Es Batu di Jakarta, 1 Pabrik Gunakan Air Sungai

Berikut ini wawancara detikHealth dengan pakar mikrobiologi, dr Anis Kurniawati, Sp.MK, yang juga merupakan Ketua Departemen Laboratorium Mikrobiologi FKUI, dan ditulis pada Selasa (31/3/2015):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apakah bakteri Coliform itu?

Bakteri Coliform memiliki form yang serupa dengan E.coli. Dari bentuk selnya sama. Sifatnya, beberapa juga sama, terutama dalam meragi atau memfermentasi laktosa. Bakteri ini banyak terdapat di usus besar manusia dan hewan.

Umumnya kalau di usus, Coliform tidak menyebabkan sakit pada saat seseorang sehat (kekebalan tubuh bagus -red-). E.coli juga normal ada di usus. Tapi memang dalam keadaan tertentu, E.coli jadi jahat kalau materi genetik DNA dari satu bakteri pindah ke bakteri yang lain. Juga kalau jumlahnya sangat banyak, lalu masuk ke dalam organ atau jaringan lain bisa jadi penyakit.

Coliform juga menjadi penanda air terkontaminasi patogen atau tidak. Karena memang salah satu parameter apakah air minum terkontaminasi tinja atau tidak itu caranya dengan melihat jumlah Coliformnya.

Pada SNI 2009, meskipun ada mikroba di makanan, masih ada yang boleh dikonsumsi, tapi syaratnya harus dimasak. Kalau dimasak, bakteri akan mati.

Coliform bisa menyebabkan kanker?

Saya belum pernah dengar Coliform bisa menyebabkan kanker. Kalau diserang bakteri jahat ini, biasanya sakitnya diare. Tapi es batu yang tidak sehat itu tidak saja mengandung bakteri, tapi juga zat-zat lain. Saya kira zat-zat tambahan yang dikonsumsi itu yang menyebabkan kanker.

Kapur, tawas, borak, soda api itu bisa jadi disinfektan. Mungkin niatnya mencampurkan zat-zat itu untuk membunuh bakteri. Masalahnya, bakteri kalau dimasak mati, tapi kalau logam berat saat dimasak nggak tahu jadi apa. Karena dengan pemanasan bisa berubah rumusannya.

Bukankah kaporit kerap digunakan untuk membunuh kuman di sumur tanah setelah banjir?

Iya memang. Tapi ini biasanya dipakai agar air tanah bisa digunakan untuk mencuci, mandi. Saya kira tidak untuk diminum. Kalau air bersih yang layak untuk dimasak, ada syarat-syaratnya. Itu ada aturannya.

Baca juga: BPOM: Dampak Es Batu Berbakteri Sangat Beragam, Typus Salah Satunya

Bagaimana agar masyarakat terhindar dari es batu berbakteri dan berbahan kimia berbahaya ini?

Kalau mau lebih higienis sebaiknya ambil minuman kemasan botol yang masih tersegel. Kalau mau yang dingin ya minta minuman kemasan yang dingin. Atau kalau mau aman lagi, ke mana-mana bawa minum dari rumah, ini untuk menghindari minum es balok yang sebenarnya bukan untuk dikonsumsi.

Konsumen kadang percaya-percaya saja dengan apa yang disajikan di rumah makan. Mungkin perlu tanya-tanya juga, es batunya itu yang balokan atau bukan. Kalau bukan es balok dapatnya dari mana. Sekarang kan makin banyak orang yang kritis sama dokter, ada baiknya kritis juga sama penjual makanan dan minuman untuk memastikan makanan yang dimakan benar-benar sehat.

Yang perlu dilakukan pemerintah?

Kan memang ada pabrik es untuk konsumsi. Biasanya di restoran yang bagus, menggunakan es batu yang memang untuk dikonsumsi, biasanya bentuknya kotak atau bulat. Dan ini juga mudah-mudahan membuatnya dengan cara yang baik dan bertanggung jawab.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pengawas makanan perlu melakukan uji petik secara berkala, ada postmarket assessment. Jadi kan banyak produsen es batu, jadi perlu banyak dilakukan pemeriksaan untuk memastikan yang dikonsumsi masyarakat memang aman.

Selain itu pedagang kaki lima juga perlu diberi pelatihan. Kalau tidak salah itu dilakukan di Thailand. Jadi penjual makanan dididik benar agar menjaga keamanan pangan yang dijual. Karena kalau kotor dan tidak higienis bisa membawa penyakit. Makanya penjualnya pakai sarung tangan saat akan meladeni pembeli. Sarung tangannya juga perlu yang baik tapi murah, agar mereka bisa membelinya.

(vit/ajg)

Berita Terkait