Peneliti Temukan Hubungan Antara Sering Ngorok dan Penyakit Pikun

Peneliti Temukan Hubungan Antara Sering Ngorok dan Penyakit Pikun

- detikHealth
Kamis, 16 Apr 2015 15:05 WIB
Peneliti Temukan Hubungan Antara Sering Ngorok dan Penyakit Pikun
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
New York - Selama ini mendengkur atau ngorok lebih dikenal sebagai salah satu gejala sleep apnea, atau gangguan tidur. Ternyata, penelitian terbaru menemukan kaitan antara ngorok dengan penyakit pikun yang menyerang lansia.

Penyakit pikun atau yang lazim disebut demensia merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem memori otak. Penelitian mengungkap bahwa lansia yang tidurnya ngorok atau memiliki gangguan tidur ternyata lebih cepat mengalami penurunan fungsi otak, yang dapat menyebabkan demensia.

"Kami tidak mengatakan kalau mendengkur akan menyebabkan demensia. Penelitian kami menemukan bahwa mereka yang memiliki sleep apnea, yang ditandai dengan sering mendengkur, akan lebih cepat mengalami penurunan fungsi kognitif otak," tutur Dr Ricardo S Osorio dari The Center for Brain Health, NYU School of Medicine, New York, dikutip dari Reuters, Kamis (16/4/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tengah Dikembangkan, Laser untuk Atasi Ngorok

Penelitian Osorio dilakukan pada 2.500 orang dengan rentang usia 55 hingga 90 tahun. Mereka diminta untuk melaporkan gangguan tidur yang mereka miliki termasuk kebiasaan mendengkur dan penggunaan alat bantu pernapasan ketika tidur.

Hasilnya, mereka yang memiliki kebiasaan mendengkur ketika tidur ternyata mengalami penurunan fungsi kognitif pada usia 77 tahun, lebih cepat 13 tahun daripada lansia yang tak memiliki masalah tidur.

Dr Timothy I Morgenthaler, pakar kesehatan dan gangguan tidur dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengatakan bahwa penelitian Osorio membuktkan gangguan tidur tidak boleh dianggap remeh. Gangguan tidur merupakan penyakit serius yang berhubungan langsung dengan otak.

"Gangguan tidur merupakan penyakit serius dan berbahaya. Tak hanya berkaitan dengan kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskular, namun gangguan tidur, termasuk sering mendengkur, ternyata berpengaruh terhadap kesehatan otak dan saraf kognitif," paparnya.

Karena itulah, dalam rekomendasinya, Osorio mengatakan mendengkur dalam tidur tak boleh dianggap remeh. Jika pasangan Anda memberi tahu bahwa Anda tidur mendengkur, atau Anda sering terbangun tengah malam karena dengkuran Anda sendiri, maka sebaiknya Anda langsung menghubungi dokter.

"Dengkuran akan mengurangi waktu dan kualitas tidur Anda. Anda akan terbangun karena kesulitan bernapas dan tentu saja ini akan berpengaruh terhadap otak," papar Morgenthaler.

Baca juga: Bisa Dicoba, 5 Trik Agar Tak Gampang Ngorok



(mrs/vit)

Berita Terkait